HDC Pekanbaru 2019 : Ini Dalih Honda kembali Buka kelas Matik

liputanindo.com – Honda Dream Cup pekan Baru boleh dibilang cukup mengalami peningkatan. salah satu tolok ukurnya adalah peningkatan Jumlah starter bila dibandingkan dengan Gelaran Honda Deam Cup Tahun 2018 yang Lampau. liputanindo sudah 3 kali hadir secara berturut turut ke HDC Pekanbaru pada tiga Tahun dan memang Tahun 2018 boleh dibilang paling minim Buat tingkat keikutsertaan starter. 105 starter di 11 kelas  di 2019 ini merupakan Nomor yang cukup banyak Buat balapan sekelas One Make Race  . . tahun 2018 hanya  kelas, Tahun 2017 hanya 8 kelas.

Menurut liputanindo dua kelas yang dipertandingkan (kembali) di HDC2019 yakni kelas Supermoto dan terutama Kelas matik menyumbang sangat signifikan Jumlah starter dan animo penonton HDC tahun ini. Pak Sugeng Budiarto dari Motorsport AHM mengatakan bahwa memang paradigma HDC Tahun 2019 ini dikembalikan Tengah menjadi rumah dari kegiatan racing Honda. jadi Bukan Hanya soal Bicara Penjenjangan, Tetapi Seluruh komunitas Balap kembali dirangkul.

Cek Artikel:  Raport Andi Gilang dan Dimas Ekky di CEV 2017 membaik dibanding 2016

Sementara pak Arifin, Region Head Capela Dinamik Nusantara sebagai Tuan Rumah HDC Pekanbaru mengatakan kepada liputanindo kemarin bahwa ” dibukanya kembali kelas Matik membuncahkan Asa bagi komunitas komunitas balap di pekan baru.” FYI saja Capela Dinamik Nusantara yang merupakan Main dealer daerah Riau merupakan salah satu penyubang share penjualan terbesar Honda di Pulau Sumatera selain Main dealer lain seperti Indako Trading Coy Buat sumatera Utara.

Dan banyaknya Nomor penjualan ini tentunya ditopang oleh penjualan Matik yang juga besar. Penjualan besar, juga selaras atau juga berbanding lurus dengan perkembangan komunitas balap di Riau sehingga kehadiran kembali kelas Matik kembali membuncahkan Asa komunitas ini Buat menemukan event yang Betul Buat saling mengukur kemampuan dan performa mereka.

Cek Artikel:  7 Penyebab Aki Motor Segera Habis, Begini Metode Mengatasinya

Pak Arifin mengatakan kepada liputanindo, salah satu alasannya adalah karena korekan di kelas Matik Tak terlalu butuh biaya besar bila dibandingkan kelas seeded, sehingga Terang sayang Apabila komunitas balap ni Tak diberikan wadah balap yang Bagus.

Sepanjang liputanindo lihat di Paddock Buat kelas Matik sendiri sepertinya komunita komunitas balap di Riau ini cukup advance dalam melakukan set-up motor mereka. penggunaan Laptop dan sistem kerja yang profesional mulai terlihat di Paddock paddock sekelas HDC ini  . . . Terang ini sebuah signal positif

Taufik of BuitenZorg

Mungkin Anda Menyukai