Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal dalam pemakaman diplomat senior Dino Patti Djalal. Foto: Liputanindo.id
Hasjim merupakan seorang diplomat senior dan Ahli hukum laut Indonesia yang diakui secara Global.
“Beliau diplomat yang sangat tough dan sangat fair,” kata Dino Begitu memberikan sambutan.
Hasjim Djalal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Menlu Sugiono menjadi inspektur upcara pemakaman Hasjim Djalal. Foto: Liputanindo.id
Lahir pada 10 Februari 1934 di Ampang Gadang, Sumatra Barat, Hasjim dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang hukum laut, khususnya terkait dengan upaya Indonesia dalam mengamankan konsep Negara Kepulauan (Archipelagic State) dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) 1982.
Selama kariernya, diplomat senior ini aktif mewakili Indonesia dalam berbagai Perhimpunan Global, terutama dalam negosiasi mengenai perbatasan maritim dan isu-isu hukum laut.
Hashim Djalal merupakan tokoh kunci dalam perjuangan Indonesia memperkenalkan dan mempertahankan konsep Negara Kepulauan di Perhimpunan Global. Konsep ini menjadi dasar bagi Indonesia Buat mengklaim Daerah perairan antara pulau-pulau sebagai bagian integral dari kedaulatan nasional.
Serempak Mochtar Kusumaatmadja, yang menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri hukum di era Soeharto, Hasjim berada di balik Pengesahan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) pada tahun 1982 yang mendapatkan pengakuan atas kepentingan Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Juanda tahun 1957.
Perjuangan ini memberikan landasan hukum Global Buat kedaulatan maritim Indonesia. Konvensi hukum laut ini pada akhirnya disahkan PBB pada 10 Desember 1982.