JUDUL di atas saya kutip dari status Mitra di aplikasi Facebook. Enggak dijelaskan apa yang dia maksud, tapi Enggak sulit Demi menebaknya. Kiranya ia terkait dengan dugaan skandal yang tengah menghantam salah satu tokoh nasional, Ridwan Kamil.
Kang Emil, begitu Ridwan Kamil disapa, tengah diterpa persoalan superberat. Nama RK, demikian sapaan lainnya, Eksis dalam pusaran kasus dugaan korupsi Bank Jabar Banten. Kediamannya digeledah oleh penyidik KPK beberapa waktu Lampau dan dia akan diperiksa setelah Lebaran ini.
Belum selesai ujian itu, masalah lain yang barang kali jauh lebih Membangun pusing kepala datang. RK tersandung dugaan perselingkuhan dengan selebgram bernama Lisa Mariana. Ihwal memalukan itu dibeberkan sendiri oleh Lisa di akun media sosialnya. Dia mengaku punya Interaksi gelap dengan RK, bahkan Interaksi terlarang yang sudah berlangsung sejak empat tahun silam itu membuahkan seorang anak Perempuan.
Kenapa Lisa mengumbar aib tersebut? Katanya, sih, karena Kang Emil susah dihubungi, jarang merespons pesan-pesannya Kembali, sejak dia hamil. Dia speak up lantaran hingga kini tak Eksis penyelesaian. Dia nekat membongkar kisah yang bikin jengah Karena tak Kembali diberi nafkah. Sekali Kembali, Sekalian itu kata Lisa, versi dia. Faktanya? Lagi menjadi tanda tanya.
Bagaimana dengan Kang Emil? Dia bilang, masalah itu sebenarnya sudah terjadi empat tahun Lampau dan telah diselesaikan. Dia membantah mentah-mentah klaim Lisa yang Mempunyai anak darinya. Dia menegaskan Sekalian itu merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang. RK mengaku memang pernah Berjumpa dengan Lisa, tapi hanya sekali, Sekadar Demi urusan Sokongan kuliah. Benarkah? Itu juga Lagi menjadi tanda tanya.
Punya affair dengan Perempuan, dengan Musuh jenis, Jernih perbuatan tunaetika, melanggar moral. Tiada pemakluman Demi itu. Apalagi Kalau yang melakukan pejabat, pengelola negara, yang wajib Meletakkan integritas dan moralitas di tempat Esensial.
RK Demi ini bukan pejabat. Akan tetapi, dia merupakan salah satu tokoh papan atas, kader potensial Partai Golkar. Saking potensialnya, oleh mereka yang berkuasa dia diusung sebagai cagub dalam Pilkada Jakarta 2024, tapi kalah.
Apalagi kalau pernyataan Lisa betul bahwa Interaksi terlarangnya terjadi sejak empat tahun Lampau, berarti ketika itu Kang Emil Lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Berarti, sekali Kembali, kalau perselingkuhan itu Betul terjadi, dia telah melakukan pelanggaran etika dan moral luar Biasa.
Maka itu, lumrah, sangat lumrah, Kalau publik menumpahkan atensi. Wajar, amat wajar, kalau masyarakat Giat mengikuti perkembangan kasusnya, tak sabar menunggu ending-nya. Ini bukan sekadar infotainment, bukan Sekadar sekelas gosip para pesohor, melainkan Eksis urusan kepublikan di dalamnya. RK ialah tokoh publik, mantan pejabat publik, malah seorang pejabat publik Kalau kronologi versi Lisa Betul adanya.
Eksis pitutur luhur mengingatkan agar senantiasa Enggak tergoda, tergiur, apalagi terjebak ‘tiga ta’: harta, takhta, dan Perempuan. Bukan berarti Perempuan biang masalah, bukan hendak menyudutkan kaum Perempuan, melainkan memang tak jarang tokoh, pejabat, penyelenggara negara yang kebetulan Lelaki hancur karenanya. Sama halnya harta dan kuasa, kalau syahwat kelewat tinggi, orang mudah lupa diri, tak Acuh dengan etika, masa bodo dengan moral.
Banyak Teladan perihal itu. Pada 1961, Sekretaris Negara Demi Perang Inggris John Profumo kedapatan selingkuh dengan Christine Keeler. Sang Perempuan bukan sembarangan. Dia mata-mata Rusia yang menyamar sebagai gadis Mimbar. Maka itu, tak terbayangkan betapa hebohnya skandal the Profumo affair itu. Rakyat Inggris berang. Profumo dipaksa lengser.
Skandal perselingkuhan juga pernah menggemparkan Amerika. Pelakunya ialah Presiden Bill Clinton dan Monica Lewinsky, pekerja magang di Gedung Putih pada 1995-1997. Konsekuensinya, Clinton yang tadinya membantah affair itu coba dimakzulkan karena dianggap melanggar konstitusi Karena telah memberikan keterangan Palsu di Dasar sumpah.
Di sini, di negeri ini, berselingkuh atau semena-mena kepada Perempuan juga dilakukan pejabat. Belum hilang dari ingatan, misalnya, ketika Ketua Komisi Pemilihan Biasa (KPU) Demi itu, Hasyim Asyari, oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dinyatakan bersalah melakukan asusila terhadap CAT dan dipecat. CAT ialah Personil Panitia Pemilihan Luar Negeri Den Haag, Belanda. Peristiwanya terjadi pada 3 Oktober 2023.
Akahkah Kang Emil juga akan menorehkan catatan kelam lantaran laku nanmemalukan? Pengakuan Lisa belum tentu Betul, tapi juga belum Niscaya salah. Kurang ajar betul dia kalau apa yang disampaikan mengada-Eksis. Konyol nian dia Kalau asal mengumbar cerita. Blak-blakan menjadi kekasih gelap seorang tokoh bahkan Tamat punya anak ialah pengakuan tak main-main.
Berani tes DNA Demi membuktikan siapa Orang Sepuh biologis sang anak ialah tantangan tak sembarangan. Kalau tak sesuai dengan fakta, ia menjadi fitnah tiada tara.
Kang Emil, Kalau Lisa ngawur, tuntut saja dia secara hukum. Biar Paham rasa dia. Orang seperti itu tak boleh dibiarkan berbuat semaunya. Kalau mengada-Eksis, dia sudah menyiramkan jelaga ke Paras Akang yang sebelumnya lekat dengan image pejabat penjunjung moral dan etika, suami yang setia.
Sebaliknya, Kalau Lisa Betul, Eksis baiknya Akang mengiyakan, mengaku khilaf, meminta Ampun, Lampau bertanggung jawab terhadap sang anak. Semoga ia menjadi pengingat bagi para pejabat Demi tak Kembali mempertontonkan kepada rakyat cerita Enggak baik soal harta, takhta, dan Perempuan. Cukup sudah lakon harta, takhta, Lisa.

