CALON presiden Amerika Perkumpulan (AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris menegaskan sikapnya soal perang Israel di Palestina. Harris menyatakan kekerasan yang terjadi di Gaza harus diakhiri.
Hal itu disampaikannya dalam debat perdana pemilihan presiden (Pilpres) AS yang berlangsung di Philadelphia, Rabu (11/9) WIB. Harris menjawab serangan yang menyebutnya membenci Israel.
Harris menegaskan sikapnya untuk tetap memberi Israel kemampuan untuk membela diri khususnya yang berkaitan dengan Iran. Harris juga menegaskan perlunya solusi kedua negara agar di Palestina juga tercipta keamanan.
Baca juga : Debat Perdana, Harris Sebut Trump Memecah-Belah Rakyat Amerika
“Tetapi kita harus memiliki solusi dua negara, di mana kita dapat membangun kembali Gaza, di mana Palestina memiliki keamanan,” ujar Harris dilansir The Guardian, Rabu (11/9).
Harris mengecam serangan Hamas yang membuat warga Israel terbunuh. Meski begitu, kata dia, perang yang berlarut-larut setelahnya juga banyak membunuh warga Palestina. Harris menegaskan kekerasan harus diakhiri dengan gencatan senjata.
“Langkah melakukannya penting, karena memang benar, terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh; anak-anak, ibu-ibu. Yang kita tahu adalah bahwa perang ini harus diakhiri. Perang ini harus segera diakhiri,” imbuhnya.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menuding Harris membenci Israel. Trump mengulangi klaim yang dia katakan pekan lalu bahwa Israel bakal lenyap andai Harris jadi presiden.
Trump juga mengecam Harris karena tak hadir ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu datang ke Kongres AS, bulan lalu. Harris lebih memilih menghadiri pertemuan mahasiswi kulit hitam. (I-2)