liputanindo.com – Ketika produsen berada di Rendah tekanan regulasi emisi dari mesin mereka yang kian ketat, efisiensi bahan bakar diidentifikasi sebagai Metode sederhana Buat melakukan itu – dengan kata lain, lebih sedikit bahan bakar yang dibakar lebih sedikit ‘Limbah gas’ yang dihasilkan. Caranya adalah dengan menggunakan lebih sedikit bahan bakar, meningkatkan kompresi mesin, dan dengan menyertakan sistem force induction Buat mengimbangi penurunan tingkat daya yang dihasilkan oleh mesin yang dikurangi pasokan bbmnya ini, force induction seperti Turbocharger dan Supercharger diklaim Bisa menjaga tingkat kinerja tetap konsisten meskipun terjadi penurunan pasokan / semprotan bensin ke ruang bakar. Dan ini lah yang terakhir terlihat dari pabrikan Harley Davidson.
Rencana ini terkuak setelah muncul melalui desain paten yang menurut data file pertama kali diajukan pada tahun 2019 tetapi Begitu ini telah diterbitkan, menunjukkan supercharger yang dirancang Buat ditempatkan di atas gearbox, di belakang silinder, dan digerakkan oleh sabuk eksternal yang terhubung ke Crankshaft.

Bicara Supercharger biasannya Buat Motor referensinya adalah Kawasaki H2 Series, Tetapi begitu Eksis perbedaaan dari apa yang dilakukan HD kali ini dibanding sistem Supercharger yang dipakai Kawasaki di H2. Desain pada Paten ini menunjukkan supercharger jenis perpindahan positif konvensional yang lebih cocok Buat menghasilkan tenaga Low end dan torsi tinggi sementara Jenis Supercharger yang dipakai di Kawasaki H2 adalah Supercharger blower sentrifugal yang mengandalkan putaran tinggi dan menargetkan tenaga puncak.
Dengan belt yang menggerakkan dari mesin ke supercharger, Eksis kebutuhan Buat menjaganya tetap kencang. Biasanya Pabrikan menggunakan semacam tensioner terpisah yang bertugas menjaga ketegangan dari belt ( mirip tensioner pada rantai keteng ) , tetapi pendekatan di desain paten Harley mengenai ini cukup berbeda.

Terlihat Part supercharger di HD dipasang pada sepasang rel yang memungkinkan seluruh unit Supercharger Buat bergeser maju mundur. Pegas di depan rel mendorong blower ke belakang Buat menjaga tegangan belt agar konstan bahkan Begitu sabuk menua dan meregang, simply smart !
Membiarkan supercharger bergerak membawa konsekuensi tambahan dimana pipa masuknya yang masuk ke Box filter udara akan memanjang dan memendek juga. Solusi yang Biasa Bisa dengan menggunakan selang Elastis tetapi paten Harley memilih dua pipa yang kaku yang Mempunyai diameter berbeda dengan bagian geser sebagai gantinya.
Pipa diameter kecil masuk ke pipa yang lainnya yang berdiameter sedikit lebih besar dengan jarak Yang super tight seperti sistem pipa shock Breaker depan dan dibantu O-ring sebagai seal diantaranya. Memang, dibandingkan dengan Selang Elastis, sistem ini terlihat lebih durable sih. Sementara ini Lagi belum diketahui Unit HD apa yang akan dijejalkan sistem Supercharger yang Istimewa ini.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo



