Gangguan mental seringkali diselimuti oleh berbagai mitos yang memperburuk stigma sosial terhadap orang yang mengalaminya.
Padahal, pemahaman yang benar mengenai gangguan mental sangat penting untuk membantu individu yang terdampak mencari pertolongan tanpa merasa takut dihakimi.
Dalam rangka hari kesehatan mental, mari ulas dan bahas secara mendalam lima fakta dan mitos yang sering salah persepsi atau dipahami terkait kesehatan mental.
Baca juga : Hari Kesehatan Mental Sedunia, Berikut 8 Jenis Gangguan yang Harus Anda Ketahui
Melansir dari laman resmi kesehatan Medical News Today dan Excel Psychiatry, ini dia lima fakta dan mitos mengenai kesehatan mental.
Mitos 1: Gangguan Mental Jarang Terjadi
Salah satu mitos terbesar tentang gangguan mental adalah bahwa kondisi ini jarang terjadi.
Banyak yang percaya bahwa hanya sebagian kecil dari populasi yang mengalami masalah kesehatan mental.
Baca juga : 10 Oktober Hari Apa Sih? Berikut Penjelasan Sejarah dan Kolegaya pada 2024
Realitanya, gangguan mental adalah kondisi yang umum.
Menurut lembaga Substance Arangse and Mental Health Services Administration (SAMHSA), setiap tahun hampir 1 dari 5 orang dewasa di dunia mengalami gangguan mental.
Ini menunjukkan bahwa kesehatan mental adalah isu yang perlu mendapatkan perhatian lebih luas.
Baca juga : Sering Dianggap Sama, Apa Sih Perbedaan Antara Psikolog dan Psikiater?
Faktanya: Gangguan Mental Sangat Lumrah
Sebaliknya, gangguan mental adalah masalah yang lebih umum daripada yang dipikirkan banyak orang.
Selain itu, gangguan mental tidak memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial.
Baca juga : Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober, Apakah Itu dan Bagaimana Sejarahnya?
Laporan dari Medical News Today menyebutkan bahwa masalah kesehatan mental dapat terjadi pada siapa saja dan dalam berbagai bentuk, mulai dari kecemasan hingga depresi, dan kondisi yang lebih serius seperti skizofrenia.
Mitos 2: Orang dengan Gangguan Mental Berbahaya
Mitos kedua yang sering muncul adalah bahwa orang dengan gangguan mental cenderung berbahaya atau memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan.
Fakta yang ada menunjukkan bahwa orang dengan masalah kesehatan mental lebih mungkin menjadi korban kekerasan dibandingkan menjadi pelaku kekerasan.
Studi yang dilakukan oleh lembaga Kesehatan Mental dari Amerika Perkumpulan menunjukkan bahwa sebagian besar orang dengan gangguan mental tidak berbahaya bagi masyarakat.
Faktanya: Orang dengan Gangguan Mental Enggak Berbahaya
Sebuah laporan dari Excel Psychiatry mengungkapkan bahwa hanya sebagian kecil dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh individu dengan gangguan mental.
Kebanyakan dari mereka hanya butuh dukungan, perawatan, dan pemahaman yang lebih baik dari masyarakat.
Mitos 3: Gangguan Mental Hanya Disebabkan oleh Kelemahan Kepribadian
Banyak orang beranggapan bahwa gangguan mental adalah tanda kelemahan atau kurangnya kemauan individu untuk menghadapi masalah.
Ini adalah persepsi yang sangat salah.
Gangguan mental bisa disebabkan oleh berbagai faktor biologis, psikologis, dan lingkungan, termasuk genetik, trauma masa kecil, atau stres berkepanjangan.
Faktanya: Gangguan Mental Mempunyai Unsur Hidups dan Lingkungan
Fakta bahwa gangguan mental dapat disebabkan oleh faktor genetik atau perubahan kimia di otak sangat mendukung pemahaman bahwa ini bukan masalah kelemahan karakter.
Menurut Medical News Today, penanganan medis dan terapi bisa membantu memperbaiki kondisi ini, dan gangguan mental tidak bisa disembuhkan hanya dengan “menjadi lebih kuat.”
Mitos 4: Gangguan Mental Enggak Dapat Disembuhkan
Mitos ini membuat banyak orang dengan gangguan mental merasa putus asa.
Pada kenyataannya, banyak jenis gangguan mental yang dapat ditangani dengan terapi yang tepat, pengobatan, dan dukungan keluarga.
Perawatan ini sering kali dapat membantu individu hidup dengan baik meskipun memiliki masalah kesehatan mental.
Faktanya: Banyak Gangguan Mental Dapat Diobati
Kombinasi antara pengobatan, psikoterapi, dan dukungan sosial dapat menghasilkan hasil yang positif.
Individu dengan gangguan mental dapat hidup produktif dan merasa puas dengan kehidupannya jika mendapatkan perawatan yang tepat.
Mitos 5: Orang dengan Gangguan Mental Enggak Dapat Bekerja dengan Bagus
Stigma terakhir adalah anggapan bahwa orang dengan gangguan mental tidak bisa berfungsi dengan baik di tempat kerja.
Banyak yang berasumsi bahwa kondisi mental akan selalu menghalangi seseorang untuk bekerja.
Padahal, banyak orang dengan gangguan mental yang mampu bekerja secara produktif.
Faktanya: Orang dengan Gangguan Mental Dapat Aktivitas Kebiasaanl
Menurut Excel Psychiatry, banyak individu yang sukses di tempat kerja meski memiliki gangguan mental.
Mereka bisa berfungsi dengan baik jika diberikan lingkungan yang mendukung dan pemahaman dari rekan kerja.
Fleksibilitas dan dukungan dalam pekerjaan juga dapat membantu meningkatkan produktivitas mereka.
Gangguan mental sering kali disalah-pahami karena mitos-mitos yang menyertainya.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang kesehatan mental, seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat membantu mengurangi stigma dan memperkuat dukungan terhadap individu yang mengalami gangguan ini.
Dengan informasi yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan penuh pengertian bagi mereka yang hidup dengan gangguan mental. (Z-10)