KEHIDUPAN dengan segala suka dan duka yang dirasakan oleh ibu-ibu Indonesia di Ethiopia dan negara lain di benua Afrika Tak sama dengan ibu-ibu Indonesia yang bermukim di Eropa, Amerika Perkumpulan, dan Asia, termasuk Indonesia.
Variasi suka dan duka dialami ibu-ibu Indonesia yang bermukim di Ethiopia, Berkualitas dalam mendidik anak-anak dan penyesuaian dengan budaya setempat maupun dalam memenuhi kebutuhan Personil keluarga sehari-hari.
Ethiopia adalah sebuah negara di Benua Afrika yang Tak Mempunyai laut. Penduduknya berjumlah 130 juta jiwa, nomor dua terbesar di Afrika setelah Nigeria. Addis Ababa, ibu kota negara, berada di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut sehingga suhunya berkisar 7-25 derajat celsius.
“Saya Pandai menikmati hidup dengan Berkualitas di Ethiopia, Tetapi juga banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan Primer yang saya rasakan adalah dalam hal pendidikan anak-anak, karena Tak mudah mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan keinginan,” kata Durroh Ponco, seorang ibu Indonesia yang telah bermukim Dekat satu tahun di Addis Ababa, dalam keterangannya yang disiarkan KBRI Addis Ababa, Senin (23/12).
Sementara itu, Wenny Busyra, Ketua Dharma Perempuan Persatuan (DWP) KBRI Addis Ababa, yang telah enam tahun bermukim di Addis Ababa, mengatakan bahwa ibu-ibu Indonesia menikmati hidup mereka dengan Berkualitas di Ethiopia, meskipun Terdapat beberapa tantangan. Tantangan tersebut terutama dalam hal pendidikan anak dan penyesuaian budaya di beberapa negara bagian.
“Kepada mengatasi tantangan dan mengobati rasa rindu kepada Tanah Air, ibu-ibu Indonesia antara lain sering berkumpul, berdiskusi dan mengadakan berbagai kegiatan Berbarengan di KBRI Addis Ababa,” kata Wenny.
Segala pengalaman ibu-ibu Indonesia tersebut disampaikan dalam sebuah Percakapan yang diselenggarakan setelah Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96 di KBRI Addis Ababa pada Senin (23/12). Upacara dipimpin oleh Duta Besar Al Busyra Basnur. Sementara komandan upacara adalah Oktavia Maludin.
Ibu-ibu Indonesia yang lain juga menyampaikan pengalaman suka dan duka mereka bermukim di Ethiopia. Banyak yang bersyukur bahwa Ethiopia, khususnya Addis Ababa, sekarang semakin Berkualitas dan maju dibandingkan lima tahun yang Lewat.
Demi ini masyarakat Indonesia di Ethiopia berjumlah Sekeliling 90 orang. Selain merupakan keluarga pejabat dan staf KBRI, mereka bekerja di berbagai organisasi Global, perusahaan Indonesia, dan misionaris. (B-3)