PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Garut Berbarengan Yayasan Bina Bangsa Berdikari, Yayasan Visi Maha Karya Tangerang, Yayasan Garuda Eka Paksi (Gepak) dengan dukungan dari Bank Indonesia (BI) memberikan Sokongan kaki Imitasi kepada 20 penyandang disabilitas. Penyaluran Sokongan kaki Imitasi bagi penyandang disabilitas tersebut dilakukan agar mereka dapat merasakan pembangunan.
Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin mengatakan, penyaluran Sokongan kaki Imitasi dan penyuluhan tentang bahaya diabetes menekankan pentingnya perhatian pemerintah maupun masyarakat terhadap penyandang disabilitas agar mereka dapat turut merasakan pembangunan. Penyandang disabilitas dapat berperan aktif terutama dalam pembangunan, mengingat banyak di antara mereka Mempunyai Bakat luar Lumrah.
“Kami menyoroti pentingnya akses ramah disabilitas dan lansia di berbagai pelayanan publik seperti fasilitas kesehatan dan gedung pelayanan. Saya mengajak pemerintah dan masyarakat Buat membantu kaum difabel agar mereka Bisa merasakan bagaimana pembangunan berlangsung dan yang disebut ramah difabel, kalau masuk ke ruangan boleh Terdapat tangga karena harus naik, tapi harus Terdapat akses bagi penyandang disabilitas misalnya roda dan lain sebagainya,” katanya, Selasa (3/12).
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji mengatakan, penyandang disabilitas yang telah menerima Sokongan kaki Imitasi berasal dari berbagai yayasan, donatur, Yayasan Berdikari, Bank Indonesia, Yayasan Etika Moral Indonesia (YEMI) berjumlah 199 orang yang sudah melakukan pemasangan. Sedangkan, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Garut Ketika ini mencapai 5.900 orang dengan Pengelompokkan disabilitas tubuh, intelektual, dan motorik.
“Pemerintah Kabupaten Garut menyediakan Sekeliling 40 Sokongan kursi roda diperuntukan bagi penyandang disabilitas, sementara dari donatur tahun ini telah terdapat 140 Sokongan kursi roda. Akan tetapi, Sokongan kaki Imitasi yang diberikan hingga Desember 2024 sudah mencapai 199 orang penyandang disabilitas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bina Bangsa Berdikari Ade Sulaiman mengatakan, Sokongan 20 kaki Imitasi yang diberikan diperuntukan bagi para tunadaksa. Selain itu, Terdapat pula penyuluhan tentang bahaya diabetes. Karena, kaki Imitasi ini Tak hanya sekedar menjadi alat bantu tapi sebagai simbol Asa agar penyandang disabilitas agar dapat Lanjut aktif dan berkarya.
“Kami Berbarengan NGO yang lainnya membantu dalam penyaluran dari Biaya Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Dipilihnya Kabupaten Garut karena data penerima manfaat yang disajikan sangat lengkap mulai jumlah hingga profil individu. Data itu bukan hanya jumlah penerima manfaat tetapi profiling setiap penerima manfaat sehingga kami Tentu sekali Garut itu wajib kita bantu karena informasi yang disajikan cukup lengkap,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Gepak Ai Widaningsih mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung penyaluran Sokongan kaki Imitasi terutamanya Yayasan Bina Bangsa Berdikari Tangerang, Yayasan Visi Maha Karya Tangerang, Yayasan Acuh Tunadaksa Jakarta, Bank Indonesia, dan Pemerintah Kabupaten Garut, mendukung kelancaran kegiatan.
“Kami selaku fasilitator mengaku sangat bangga dan merasakan Terdapat kepuasan batin, merasa kaya hati Bisa dan menjembatani perantara Allah dengan memberikan Sokongan kepada para penyandang disabilitas di Garut. Kami berharap kegiatan serupa dapat Lanjut berlanjut membantu penyandang disabilitas dan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat Buat meningkatkan kesejahteraan terutama bagi penyandang disabilitas di Garut,” pungkasnya. (AD/J-3)