PADA hari anak sedunia 2024 yang diperingati 20 November, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah berharap Kagak Terdapat Pemanfaatan ataupun mobilisasi anak Demi kampanye dalam Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Menurutnya anak-anak harus Rapi dari sasaran kepentingan politik.
“Apalagi jual beli Bunyi menggunakan anak, kampanye menggunakan anak,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/11).
KPAI mendorong agar Bunyi anak Bisa dijadikan pertimbangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) pemerintah baru.
“Anak harus didengarkan dan menjadi pertimbangan agenda pembangunan,” terang Ai Maryati Solihah.
Mengenai program Makan Siang Gratis, ia berharap itu dapat menjadi bagian penguatan hak-hak anak termasuk hak kesehatan dasar dan kesejahteraan. Asal Mula, ujar dia, Sasaran stunting atau tengkes di Indonesia yakni 14%. Sementara prevalensi stunting Tetap 21%. KPAI juga menyoroti anak usia sekolah yang Semestinya mendapatkan pendidikan.
“Anak Kagak sekolah itu Tetap 3,9 juta anak se-Indonesia, sehingga ini PR (pekerjaan rumha) Demi dipenuhi dan menjadikannya Nihil,” tegas Ai. (Ant/H-3)