Harga Tembakau Naik, Safiri Salin Petani Lamongan Meningkat

Harga Tembakau Naik, Nilai Tukar Petani Lamongan Meningkat
Pekerja menata keranjang tembakau di gudang tembakau perwakilan pabrikan rokok di Kawanggung, Jawa Tengah, Rabu (4/9).(Antara)

HARGA tembakau rajangan tingkat petani di Kabupaten Lamongan, mengalami kenaikan hingga Rp40 ribu per kg. Dengan demikian, nilai tukar petani (NTP) di Lamongan pada panen ini naik menjadi 111,32.

Selain itu luas panen di kawasan ini juga meningkat hingga seluas 9.638 Ha. ” Iya bersyukur, harga tembakau naik, ” kata Supriyadi, 50, petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Minggu (8/9).

Dengan kenaikan tersebut, petani terbantu dengan harga tembakau yang cukup tinggi. Menurut dia, tembakau rajangan kering di tingkat petani berkisar antara Ro49 ribu hingga Rp52 ribu per kilogram. “Setidaknya seimbang dengan harga pupuk dan obat yang mahal, ” jelasnya.

Baca juga : Program Kemitraan Hadirkan Keuntungan Petani Secara Signifikan

Cek Artikel:  Indonesia Perkuat Kerja Sama Pembangunan Dunia dalam Perhimpunan HLF MSP

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Sugeng Widodo mengatakan petani Lamongan mulai panen tembakau sejak Agustus. Menurut Sugeng, panen tembakau musim ini harga tembakau rajangan kering mengalami kenaikan.

“Pada petik pertama harga kisaran Rp20 ribu dan kemudian naik jadi Rp 40 ribu per kilogram rajangan. Malah untuk petik keempat mencapai harga Rp54 ribu kg,” katanya.

Hingga saat ini, petani tembakau di Kabupaten Lamongan sudah panen tembakau petik pertama hingga keempat. Ia menjelaskan, kenaikan ini dibanding tahun lalu yang pada petik pertama harganya rata-rata Rp35 ribu per kg rajangan.

Baca juga : DPR Kecewa PP Produk Tembakau Minim Pelibatan Publik

Sugeng menambahkan, kenaikan tersebut tentu menunjang kesejahteraan
petani di Kabupaten Lamongan. “Eksisnya kenaikan harga jual pada panen tembakau memberikan pengaruh positif akan kesejahteraan petani. Yang mana pengukurannya ada pada NTP. NTP Kabupaten Lamongan terus meningkat, salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas tembakau,” tambahnya.

Cek Artikel:  Indonesia Vietnam Perkuat Kerja Sama Dagang, Transaksi Dibidik Rp278 Triliun

Pada nilai tukar petani (NTP) sektor perkebunan 2023 naik menjadi 111,32 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 101,67. Selain harganya naik, luas tanam tembakau di Kabupaten Lamongan tahun 2024 meningkat dibanding tahun lalu.

Pada musim panen kali ini luas tembakau di Lamongan mencapai 9.638 ha
Sedangkan, pada musim tanam sebelumnnya seluas 8.337 ha. Potensi tembakau di Kota Soto terpusat di delapan wilayah.

Delapan kecamatan itu meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Mantup, Modo, Kedungpring, dan Sugio. Seluruhnya menanam tembakau dengan varietas Jawa dan Virginia. (N-2)

Mungkin Anda Menyukai