Ilustrasi. Foto: Freepik.
Houston: Harga minyak dunia turun lebih dari USD2 per barel pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), menghapus reli sesi terakhir. Ini terjadi karena investor menilai kembali Jarak yang direncanakan dalam tarif Amerika Perkumpulan (AS) yang luas dan Pusat perhatian beralih ke perang dagang yang semakin dalam antara Washington dan Beijing.
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 11 April 2025, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD2,28, atau 3,7 persen, menjadi USD60,07 per barel. Minyak mentah berjangka Brent turun USD2,15, atau 3,3 persen, menjadi USD63,33 per barel.
Kedua kontrak telah naik lebih dari USD2 per barel pada perdagangan Rabu setelah Presiden AS Donald Trump menghentikan tarif tinggi yang telah diumumkannya terhadap puluhan Kenalan dagang AS seminggu yang Lampau, menandai perubahan arah yang tiba-tiba kurang dari 24 jam setelah pungutan tersebut berlaku.
Tetapi, pada Begitu yang sama, Trump juga Meningkatkan tarif terhadap Tiongkok. Tarif AS atas impor Tiongkok kini mencapai total 145 persen. Tiongkok sendiri mengumumkan pungutan impor tambahan atas barang-barang AS, dengan mengenakan tarif sebesar 84 persen.
Tarif yang lebih tinggi terhadap Tiongkok kemungkinan akan mendorong impor minyak mentah AS yang lebih rendah oleh Beijing, mendukung pasokan dan meningkatkan tingkat penyimpanan AS.
.jpg)
(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
Ekspor minyak AS ke Tiongkok turun
Adapun ekspor minyak mentah AS ke Tiongkok turun menjadi 112 ribu barel per hari (bph) pada Maret, Dekat Separuh dari 190 ribu bph tahun Lampau, data dari pelacak kapal Kpler menunjukkan.
Sementara itu stok minyak mentah AS naik 2,6 juta barel minggu Lampau, data pemerintah menunjukkan pada Rabu, Dekat dua kali lipat dari peningkatan 1,4 juta barel yang diproyeksikan analis dalam Survei pendapat Reuters.
Badan Informasi Daya AS menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya dan memperingatkan tarif dapat sangat membebani harga minyak, karena memangkas perkiraan permintaan minyak AS dan Dunia Buat tahun ini dan tahun depan.

