Ilustrasi harga minyak dunia naik. Foto: Freepik.
Houston: Harga minyak dunia ditutup naik pada perdagangan Selasa waktu setempat, Bangun kembali dari level terendah beberapa minggu, setelah Gedung Putih menegaskan kembali rencana Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump Kepada mengenakan tarif pada impor Kanada dan Meksiko minggu ini.
Kekhawatiran akan melemahnya permintaan terkait dengan data ekonomi lemah dari Tiongkok dan meningkatnya suhu di tempat lain membatasi kenaikan.
Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu, 29 Januari 2025, harga minyak mentah Brent ditutup naik 41 sen, atau 0,53 persen, pada USD77,49 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 60 sen, atau 0,82 persen, pada USD73,77.
Brent ditutup pada level terendah sejak 9 Januari pada Senin, sementara WTI mencapai level terendah sejak 2 Januari.
Gedung Putih mengatakan Trump Lagi berencana Kepada mengenakan tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko pada Sabtu Sembari mempertimbangkan tarif baru terhadap Tiongkok.
Di Libya, pengunjuk rasa lokal mencegah pemuatan minyak mentah di pelabuhan Es Sider dan Ras Lanuf pada Selasa, yang membahayakan Sekeliling 450 ribu barel ekspor per hari.
Tetapi, kekhawatiran akan gangguan pasokan mereda setelah Perusahaan Minyak Nasional Punya pemerintah Libya mengatakan aktivitas ekspor berjalan normal setelah mengadakan pembicaraan dengan para pengunjuk rasa.
(1).jpg)
(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
Permintaan minyak mentah Tiongkok melempem
Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, pada Senin melaporkan adanya kontraksi tak terduga dalam aktivitas manufaktur Kepada periode Januari, sehingga menekan harga minyak. Permintaan minyak mentah Tiongkok juga diperkirakan akan terdampak oleh Denda terbaru AS terhadap perdagangan minyak Rusia.
Analis FGE memperkirakan kilang di Shandong kehilangan hingga satu juta barel pasokan minyak mentah per hari dalam waktu dekat di tengah Pelarangan yang diberlakukan oleh Shandong Port Group pada kapal tanker yang dikenai Denda AS.
Beberapa kilang independen di Tiongkok telah menghentikan operasinya, atau berencana Kepada melakukannya, Kepada periode pemeliharaan yang Tak terbatas, karena kebijakan tarif dan pajak baru Tiongkok Membangun pabrik semakin terpuruk dalam kerugian.
Di AS, ramalan cuaca menunjukkan suhu akan lebih hangat dari biasanya sepanjang minggu ini, yang juga membebani permintaan bahan bakar pemanas setelah cuaca dingin yang ekstrem memicu reli gas alam dan solar pada sesi sebelumnya.
Laporan mingguan terbaru mengenai persediaan minyak mentah AS, dari Grup industri American Petroleum Institute, menunjukkan persediaan minyak mentah naik minggu Lewat sebesar 2,86 juta barel.
Para pedagang akan menunggu Kepada Menyaksikan apakah laporan inventaris Formal dari Badan Informasi Kekuatan (EIA) mengonfirmasikan peningkatan tersebut. Data EIA akan dirilis pada Rabu.

