Ilustrasi emas. Foto: Unplash
Meski demikian, logam mulia ini diperkirakan Mempunyai Kesempatan Kepada kembali menguat seiring dengan sentimen pasar yang mencermati prospek ekonomi Amerika Perkumpulan (AS) di Rendah pemerintahan Trump yang akan datang dan kebijakan Etnis Kembang Federal Reserve (The Fed) Kepada 2025.
Berdasarkan analisis Dupoin, Andy Nugraha, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bullish pada XAU/USD semakin kuat.
Menurutnya, pola pergerakan ini mencerminkan volatilitas pasar yang Tetap tinggi di tengah ketidakpastian Mendunia.
Ilutsreasi emas. Foto: Freepik
Emas bakal didukung pemangkasan Etnis Kembang The Fed
Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, mendapatkan dukungan dari kemungkinan pemangkasan Etnis Kembang The Fed di tahun depan. Data inflasi PCE AS yang moderat memicu ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut.
Selain itu, emas diperkirakan akan menutup tahun 2024 dengan kenaikan sebesar 27 persen, mencatatkan kinerja tahunan terbaik sejak 2010.
Kenaikan ini didorong oleh pembelian emas oleh bank sentral, ketidakpastian geopolitik, dan kebijakan moneter Luas dari bank-bank sentral Istimewa dunia.
Meskipun emas mendapatkan momentum positif, penguatan Indeks Dolar AS (DXY) yang Begitu ini berada di atas level 108,00 dapat membatasi kenaikan emas. Dolar AS yang lebih kuat Membangun emas, yang berdenominasi dolar, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata Dana lain.
Tetapi, imbal hasil obligasi pemerintah AS yang tetap lemah pada Jumat memberikan sedikit dukungan bagi emas. Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun berada di level 4,33 persen, sementara tenor 10 tahun tercatat di 4,58 persen.
“Secara keseluruhan, emas tetap menjadi instrumen investasi yang menarik di tengah ketidakpastian Mendunia. Dengan performa yang solid sepanjang tahun ini, XAU/USD diperkirakan akan melanjutkan tren positifnya menuju akhir tahun,” tutur dia.