Harga Emas Konsisten di Tengah Pelemahan Dolar AS

Ilustrasi. Foto: dok MI/Grandyos.

Chicago: Harga emas dunia tetap Konsisten meskipun dolar Amerika Perkumpulan (AS) mengalami pelemahan dan imbal hasil Treasury AS meningkat. Di awal pekan ini, XAU/USD diperdagangkan di Sekeliling USD2.630-an, relatif Konsisten meskipun penurunan yang dialami Greenback. Ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden AS terpilih Donald Trump, menarik perhatian pasar.

Mengutip Investing.com, Selasa, 7 Januari 2025, indeks dolar AS (DXY), yang mencerminkan kinerja dolar terhadap enam mata Dana lainnya, sempat turun ke level terendah lima hari di 107,75 dan merosot 0,60 persen sebelum akhirnya menuju 108,3 pagi ini.

Penurunan ini terjadi di tengah spekulasi kebijakan fiskal Trump yang akan datang Dapat memicu lonjakan inflasi, meningkatkan imbal hasil Treasury AS. Meskipun demikian, emas yang biasanya diuntungkan dari pelemahan dolar Bukan Bisa memanfaatkannya sepenuhnya karena kekhawatiran di Sekeliling potensi inflasi mengangkat imbal hasil Treasury.
 

Cek Artikel:  Citilink Benarkan Penumpang Ketahuan Merokok di Pesawat, Bisa Didenda Rp2,5 Miliar


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Kebijakan moneter Fed

Dalam ruang kebijakan moneter, Gubernur Fed Lisa Cook menyatakan bank sentral dapat mengambil pendekatan bertahap dalam menurunkan Bangsa Kembang di tengah ketahanan pasar tenaga kerja dan inflasi yang berkelanjutan. Pengumuman ini mendorong prospek kehati-hatian Fed dalam memutuskan pemangkasan Bangsa Kembang.

Minggu ini, Pusat perhatian ekonomi AS adalah pada ISM Services PMI, notulen rapat FOMC, klaim pengangguran awal, dan laporan Nonfarm Payrolls AS Kepada Desember. Spekulasi pasar Demi ini menunjukkan pemotongan Bangsa Kembang pertama oleh Fed kemungkinan Bukan akan terjadi hingga rapat pada 7 Mei, berdasarkan alat pengamatan CME Fed Watch Tool.

Cek Artikel:  Libur Nataru, Indonesia AirAsia Ramp Check di Bandara Soekarno-Hatta

Laporan dari The Washington Post menyebutkan penasihat Trump sedang mengeksplorasi rencana tarif yang akan diterapkan ke setiap negara, tetapi hanya mencakup barang impor kritis, berbeda dari rencana tarif universal selama kampanye presiden.

Meskipun Siaran tersebut awalnya Membikin dolar turun lebih dari satu persen, Trump kemudian membantahnya dan menegaskan bahwa kebijakan tarifnya Bukan akan dikurangi.

Mungkin Anda Menyukai