Harga Bitcoin Tergelincir, Kesempatan Timbun Investasi Demi Jangka Panjang

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Jakarta: CEO Indodax Oscar Darmawan meminta investor dan masyarakat tak alergi terhadap penurunan nilai investasi, utamanya aset kripto. Bagi investor sejati, hal tersebut menjadi momentum dan Kesempatan Demi menimbun kekayaan atau investasi dalam jangka panjang.

“Koreksi harga bitcoin Demi ini menunjukkan sifat volatilitas pasar yang memang wajar terjadi. Dalam pasar yang Bergerak seperti ini, koreksi harga adalah bagian dari siklus alami, di mana fluktuasi harga dapat mempengaruhi sentimen pasar. Tetapi, kami tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang bitcoin,” Terang Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 10 Februari 2025.
 
Oscar menambahkan meskipun pasar mengalami koreksi, Elemen Mendasar bitcoin tetap kuat. Termasuk adopsi yang semakin luas, Bagus oleh investor ritel maupun institusional.

“Tingkat adopsi bitcoin yang Lanjut meningkat, serta kemajuan regulasi di berbagai negara, memberikan sinyal positif Demi masa depan bitcoin,” tutur dia.

Di Indonesia, Terang dia, ia Menyantap pertumbuhan yang signifikan. Ini tercermin dari data yang menunjukkan total transaksi kripto yang mencapai Rp650,61 triliun pada 2024. “Sebuah lonjakan empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” lanjut Oscar.

Oscar juga mengingatkan meskipun koreksi harga terjadi dalam jangka pendek, potensi bitcoin Demi rebound sangat besar. Ia telah Menyantap sebelumnya bagaimana bitcoin Bisa pulih setelah mengalami koreksi tajam.

Cek Artikel:  Komitmen Dukung Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat Pamekasan, PLN Diganjar CSR Award

“Dengan latar belakang pasar yang lebih matang dan kesadaran akan aset digital yang Lanjut berkembang, kami Pasti bitcoin akan kembali menunjukkan tren bullish dalam waktu dekat,” tutur dia.

Dengan data yang menunjukkan peningkatan transaksi yang signifikan, Oscar percaya ketidakpastian pasar Dunia menjadi tantangan terhadap pertumbuhan kripto di Indonesia.

“Investor Indonesia semakin terbuka terhadap Kesempatan yang Eksis di pasar kripto, dan kami di Indodax Lanjut berkomitmen Demi memberikan layanan terbaik serta edukasi yang diperlukan agar mereka dapat berinvestasi dengan bijak, meskipun di tengah volatilitas yang terjadi,” tegas Oscar.
 

 

Jadi Kesempatan

Oscar menekankan, meskipun Eksis penurunan harga bitcoin Demi ini, para investor yang mengikuti prinsip Dollar-Cost Averaging (DCA) dapat memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

“Koreksi harga ini Bisa menjadi Kesempatan bagi investor Demi membeli bitcoin dengan harga lebih rendah, terutama bagi mereka yang Mempunyai pandangan jangka panjang,” sebut dia.

Menurut Oscar, langkah pemerintah yang mendukung pengaturan dan regulasi kripto juga memberikan kestabilan lebih besar Demi pasar, sehingga investor merasa lebih Kondusif Demi berpartisipasi.

Cek Artikel:  Hening Peminat, Subsidi Konversi Motor Listrik Berlanjut di Era Prabowo

“Regulasi yang Terang akan semakin mendorong adopsi bitcoin dan aset kripto lainnya, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan pasar dalam jangka panjang,” urai dia.

Secara keseluruhan, meskipun pasar bitcoin sedang mengalami koreksi, potensi Demi kenaikan jangka panjang tetap Eksis. Bagi investor yang Mempunyai pandangan jangka panjang, harga Demi ini Bisa menjadi kesempatan Demi melakukan akumulasi.

“Terlebih, dengan proyeksi pergerakan harga yang Lagi berada dalam kisaran positif, bitcoin tetap menjadi pilihan menarik dalam portofolio investasi,” papar Oscar.


(Ilustrasi. Foto: dok KBI)
 

Bitcoin terpengaruh perang dagang

Diketahui, setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Januari 2025 sebesar USD108 ribu, bitcoin mengalami koreksi yang signifikan. Pada 3 Februari 2025, harga turun menjadi USD91 ribu, menurun lebih dari 15 persen.

Tetapi, pada 4 Februari 2025, harga bitcoin sempat kembali naik dan tercatat mencapai USD101 ribu sebelum akhirnya kembali turun pada 10 Februari 2025 menjadi USD95 ribu. Koreksi ini menunjukkan Tanda khas pasar bitcoin yang fluktuatif, dan harga Bisa mengalami kenaikan dan penurunan secara bergantian, dipengaruhi oleh Elemen eksternal dan sentimen pasar Dunia.

Cek Artikel:  Zulkifli Hasan Sebut Kemenko Pangan akan Berkantor di Graha Berdikari

Beberapa hari terakhir koreksi harga ini sebagian besar dipicu oleh ketegangan perdagangan antara Amerika Perkumpulan (AS) dan Tiongkok, terutama setelah pengumuman kebijakan tarif impor yang baru oleh Trump yang berlaku pada Februari 2025. Kebijakan tersebut memberikan Pengaruh langsung terhadap pasar Dunia, termasuk pasar aset kripto, dengan memicu aksi jual dalam jangka pendek.

Meskipun harga bitcoin mengalami penurunan, permintaan terhadap aset kripto di Indonesia Lagi tinggi. Terlihat dari jumlah transaksi yang Lanjut meningkat pada platform Indodax, yang tercatat mencapai Rp16,019 triliun pada Januari 2025. Bilangan ini Sekeliling 12,02 persen dari total transaksi selama 2024

Meskipun Eksis koreksi, pasar kripto Indonesia Lagi mencatatkan pertumbuhan, yang menandakan minat terhadap bitcoin dan aset kripto lainnya tetap solid.

Beberapa Elemen lain yang turut memengaruhi koreksi harga bitcoin adalah ketidakpastian ekonomi Dunia, terutama terkait dengan kebijakan fiskal negara besar dan fluktuasi Bangsa Kembang.

Pada Demi yang sama, para investor semakin memperhatikan gejolak ekonomi yang dapat memengaruhi pasar Dunia, termasuk kripto. Kenaikan Bangsa Kembang di beberapa negara besar memicu peralihan Biaya dari aset berisiko tinggi seperti bitcoin ke aset yang lebih Kondusif.

Mungkin Anda Menyukai