Hanyut 8 Hari, 2 Petugas Basarnas Medan Gugur Ketika Mencari Korban Hanyut

Liputanindo.id – Dua petugas Kantor SAR Medan yang hilang Ketika melakukan pencarian korban hanyut, ditemukan di bendungan PT Wampu Electric Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu sore, (23/10/2024).

Kedua jasad Kantor SAR Medan, yakni Tengku Rahmatsyah Putra (36) dan Dodi Prananta (38). Kemudian, dilakukan evakuasi ke RSUD Karo Demi dilakukan autopsi dan pembersihan.

Kepala Kantor SAR Medan, Mustari tampak tak kuasa menahan kesedihannya Ketika mendampingi jenazah kedua rescuer di RSUD Karo, Kabanjahe. Ia mengucapkan rasa duka yang mendalam atas gugurnya dua anggotanya tersebut.

“Mereka gugur secara sahid Ketika menjalankan tugas mulia. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ucap Mustari, Kamis (24/10/2024).

Keduanya ditemukan usai 8 hari dilaporkan hilang kontak sejak 15 Oktober 2024. Proses pencarian dengan melakukan penyisiran menggunakan drone thermal, yang beroperasi di 4 sektor area pencarian. Rahmatsyah Putra yang ditemukan pertama pada pukul 16.15 WIB. Korban dievakuasi Sekeliling 35 menit kemudian, SRU 3 kembali menemukan jenazah Dodi Prananta.

“Berdasarkan analisis dan Pengkajian tim SAR, maka pencarian hari ke delapan tersebut difokuskan di bendungan WEP,” kata Mustari.

Cek Artikel:  Lima Personil Keluarga Besar Mantan Bupati Bangka Dilantik Jadi Personil Dewan

Berdasarkan data diperoleh, pencarian dua jasad korban petugas SAR Medan sudah berlangsung selama 8 hari, sejak dilaporkan hilang kotak sejak 15 Oktober 2024. Proses pencarian dengan melakukan penyisiran menggunakan drone thermal,  yang beroperasi di 4 sektor area pencarian.

Kedua jasad tersebut sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing Demi disemayamkan. Sedangkan jasad Jeplenta Sebayang sudah ditemukan terlebih dahulu beberapa hari Lampau. Setelah itu ditemukan dua jasad petugas SAR Medan itu.

“Yang Niscaya, pengabdian dan pengorbanan mereka akan selalu dikenang sebagai teladan keberanian dan ketulusan dalam melayani masyarakat. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian tanpa batas yang telah diberikan. Selamat jalan, pahlawan kemanusiaan. Selamat jalan, Kawan,” ucap Mustari.

Dua jenazah petugas SAR Medan ditemukan tewas itu, berawal dari hilang kotak Ketika melakukan pencarian korban hanyut bernama Jeplenta Sebayang (36) Anggota Desa Limang, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo.

Jeplenta Sebayang hilang atau hanyut di Sungai Solok, Kabupaten Karo. Berdasarkan laporan BPBD Karo, turun lah tim SAR Medan melakukan pencarian korban, Selasa (15/10/2024).

Dalam pencarian korban tersebut, petugas SAR yang turun 4 personil dan dibantu dua Anggota, yakni Rahmatsyah Putra (36) dan Dodi Prananta (38). Sedangkan, seorang petugas SAR Medan yang turun tapi selamat, Yakni Sedangkan, berhasil ditemukan adalah Robbi Daniel (29).

Cek Artikel:  Istana Pastikan Identitas Lapor Mas Wapres Dirahasiakan, Ini Alasannya

Tiga orang lainnya, Mempunyai potensi SAR, Yakni Jerry Novanda (30), Riko Barus dan Oscar Sebayang, yang merupakan Anggota Desa Limang, Kabupaten Karo. Ketiganya, dalam peristiwa itu ditemukan dalam keadaan selamat.

Setelah briefing, SRU 1 mulai bergerak menyusuri sungai mulai dari Posisi terakhir korban. Ketika itu, cuaca cerah. Tetapi, arus sungai cukup deras. Sekeliling 4 kilometer, kondisi sungai yang lebar itu mulai menyempit sehingga Aliran sungai semakin deras. Sementara tepi kanan kiri sungai adalah tebing menjulang dengan ketinggian bervariasi, bahkan hingga mencapai 100 meteran.

Apabila dilihat dari udara, yang terlihat adalah hutan belantara yang lebat dimana tebing kanan dan kiri sungai itu adalah jurang yang dalam. Ketika proses pencarian memasuki ceruk sungai yang menyempit dengan arus yang sangat deras itu, terdapat sebuah kayu besar melintang di jeram. Rafting menabrak kayu tersebut. Rafting tak terkendali dan akhirnya terbalik.

Akibatnya, keenam penumpang rafting terlempar dan hanyut terbawa arus sungai. Tak Eksis yang Dapat mereka lakukan kecuali bertahan hidup di arus sungai yang ekstrem itu. Mereka survival, menerapkan teknik dasar bertahan hidup di permukaan air.

Cek Artikel:  Sekjen PDIP Hasto Ungkap Rekaman Bunyi Jokowi soal 'Bisikin' KPK, Kejagung, atau Polri

Mereka mengapung, mengikuti arus, sembari menghindari tubrukan dengan benda-benda sungai seperti batu, tebing di kanan dan kiri sungai, serta sampah hutan berupa kayu-kayuan.

Radio komunikasi yang mereka bawa juga terlempar dan hilang sehingga mereka Bukan Dapat meminta pertolongan Kawan-temannya di posko. Sekeliling pukul 17.00 WIB, salah satu rescuer yang hanyut, Robbi Daniel, berhasil menyelamatkan diri dan mendapatkan pertolongan dari Anggota di Sekeliling Sungai Solok, tepatnya di Desa Ujung Deleng, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo.

Robbi, selanjutnya dievakuasi ke Desa Limang, Kecamatan Tigabinanga. Bukan jauh dari Posisi Robbi, 2 personel dari Potensi SAR, masing-masing Rico Barus dan Oscar Sebayang, juga berhasil menyelamatkan diri dan mendapat pertolongan dari masyarakat setempat. Informasi tersebut menyebar dan mengejutkan seluruh tim SAR yang terlibat dalam operasi SAR tersebut.

Donasi personil, peralatan, Bagus dari internal Kantor SAR Medan maupun dari Potensi SAR berdatangan. Ratusan personel dikerahkan Demi mencari ketiga korban. Pencarian dilakukan dengan penyisiran sungai menggunakan Bahtera, penyisiran darat, dan mengerahkan drone termal.

Mungkin Anda Menyukai