Hamas Tegaskan Tak Eksis Kesepakatan hingga Israel Mundur dari Gaza

Kerusakan akibat serangan Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Gaza: Grup pejuang Palestina Hamas menegaskan bahwa Kagak akan Eksis kesepakatan apa pun hingga Israel sepakat Kepada menarik mundur pasukannya dari Jalur Gaza dan mengakhiri perang.

Melansir dari Gulf Times, Senin, 6 Januari 2025, pernyataan ini disampaikan salah satu pejabat Hamas terkait Lagi berlanjutnya perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera Gaza di Qatar.

Berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, pejabat itu menegaskan kembali bahwa kesepakatan apa pun bergantung pada tercapainya perjanjian tentang penarikan Laskar Israel dari Gaza dan gencatan senjata permanen.

Penyambung Qatar, Mesir, dan Amerika Perkumpulan telah mencoba selama berbulan-bulan Kepada mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang. Upaya terbaru itu dilakukan beberapa hari sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Perkumpulan pada 20 Januari.

Cek Artikel:  WHO: Mpox Tak Sama dengan COVID-19

Negosiator Israel dikirim pada hari Jumat Kepada melanjutkan pembicaraan di Doha.

Hamas telah menyetujui daftar 34 sandera yang diajukan Israel Kepada dipertukarkan dalam kemungkinan kesepakatan gencatan senjata, kata seorang pejabat Grup itu kepada Reuters hari Minggu.

Baca juga:  Israel Konfirmasi Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Berlanjut di Qatar

Sementara itu, Israel Lanjut menggempur Jalur Gaza di hari Minggu, menewaskan sedikitnya 23 orang, menurut laporan tim penyelamat, Dekat 15 bulan setelah perang dengan Hamas.

Serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di daerah Sheikh Radwan, Gaza utara, menewaskan sedikitnya 11 orang pada Minggu Pagi hari, menurut juru bicara badan Pertahanan Sipil Mahmud Bassal. Ia mengatakan para korban termasuk Perempuan dan anak-anak.

Cek Artikel:  Pembantaian Brutal 4.000 Tahun Lampau di Somerset Mengungkap Kekerasan di Era Perunggu

Kementerian kesehatan di Distrik yang dikuasai Hamas itu mengatakan total 88 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

Dalam satu serangan, lima orang tewas ketika rumah keluarga Serbuk Jarbou diserang di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Serangan militer Israel telah menewaskan 45.805 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah Kaum sipil, menurut Nomor-Nomor dari kementerian kesehatan Distrik tersebut yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lagi di hari Minggu, serangan udara Israel menghantam sebuah kantor polisi di Khan Younis di Gaza selatan, menewaskan lima orang.

Militer Israel mengatakan telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman, yang merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan baru-baru ini.

Cek Artikel:  Gegara Ucapan Ulang Tahun ke Dalai Pelan, China Minta AS Berhenti Beri Dukung

“Setelah sirene berbunyi beberapa Ketika Lewat di Talmei Elazar, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat sebelum memasuki Distrik Israel,” kata militer.

Pemberontak Houthi asal Yaman, yang menguasai sebagian besar Distrik utara Yaman termasuk ibu kota Sanaa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah meluncurkan “rudal balistik hipersonik” yang menargetkan sebuah pembangkit listrik di selatan kota Haifa, Israel.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, mengatakan bahwa “kami Lanjut memberikan tekanan yang diperlukan” Kepada mencapai kesepakatan.

“Sayangnya, itu Kagak hanya bergantung pada kami,” lanjut dia.

Mungkin Anda Menyukai