Hamas Setujui Pembebasan Enam Sandera, Israel Izinkan Kaum Gaza Kembali ke Utara

Hamas Setujui Pembebasan Enam Sandera, Israel Izinkan Warga Gaza Kembali ke Utara
PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan Hamas akan melepaskan enam sandera pada minggu ini. Sebagai imbalan, Israel akan memperbolehkan Kaum Gaza kembali ke utara Gaza.(Media Sosial X)

HAMAS akan melepaskan enam sandera minggu ini, dan Israel akan membolehkan Kaum Gaza kembali ke rumah mereka di utara mulai Senin, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sandera yang dimaksud termasuk Arbel Yehud, seorang Kaum sipil yang menjadi pusat perselisihan yang menyebabkan Israel menunda kepulangan Kaum Gaza ke utara Gaza.

Hamas telah melepaskan empat tentara pada hari Sabtu, Tetapi Bukan termasuk Yehud. Israel menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata yang menyatakan Kaum sipil Israel harus dibebaskan terlebih dahulu sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.

Sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan, tujuh sandera dan lebih dari 200 tahanan telah dibebaskan.

Ribuan Kaum Palestina yang terpaksa mengungsi berusaha mencapai utara Gaza telah berkumpul di barikade militer yang menghalangi kemajuan mereka selama dua hari.

Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera serta tahanan mulai berlaku pada 19 Januari. Dua pertukaran telah selesai.

Cek Artikel:  Anggota AS Sambut Tahun Baru dengan Melepas Hal-Hal Negatif di 2024

Pada yang ketiga, Hamas akan melepaskan Yehud dan dua sandera lainnya pada hari Jumat, diikuti tiga sandera Tengah pada hari Sabtu, kata Netanyahu dan Qatar, yang telah memediasi pembicaraan tersebut.

Israel akan mulai membolehkan Kaum Palestina bergerak ke utara pada Senin, serta membebaskan lebih banyak tahanan Palestina pada akhir pekan.

Di Rendah ketentuan kesepakatan gencatan senjata, Kaum Palestina dijadwalkan diperbolehkan Kepada bepergian ke utara dari Koridor Netzarim, sebuah strip tanah sepanjang tujuh kilometer yang dikuasai Israel yang memisahkan utara Gaza dari Kawasan lainnya, pada hari Sabtu.

Gambar menunjukkan kerumunan besar yang menunggu Kepada melintas.

“Kami tidur di jalan,” kata Nireem Musabeh kepada BBC di pos pemeriksaan pada hari Minggu. “Kami Bukan Bisa pulang dan setiap kali kami mencoba pulang, mereka menembaki kami.”

Cek Artikel:  Jutaan Grup Kristen Korea Selatan Protes Soal Hak Kekasih Sesama Jenis, Sebut Dapat Guncang Fondasi Negara

Perempuan berusia 42 tahun ini telah melakukan perjalanan dari Deir al-Balah di Gaza tengah, Tetapi terpaksa mengungsi dari rumahnya di Shejaiya, di selatan.

Diab Shehbari mengatakan ia sudah berada di pos pemeriksaan sejak pukul 20:30 waktu setempat (18:30 GMT) pada hari Sabtu.

“Sepanjang malam, anak-anak berteriak karena kedinginan – kami menyalakan api dan menutupi mereka,” katanya.

Israel kini mengatakan akan membolehkan penduduk kembali ke Jalur Gaza utara mulai pukul 07:00 (09:00 GMT) pada Senin, dan menggunakan kendaraan dua jam kemudian, setelah perselisihan mengenai Yehud diselesaikan.

Perantara dari Qatar dan Mesir yang telah memfasilitasi pembicaraan antara Israel dan Hamas terlibat dalam upaya Kepada mengakhiri perselisihan ini. Juru bicara kementerian luar negeri Qatar mengumumkan terobosan tersebut beberapa Demi sebelum pernyataan Perdana Menteri Israel.

Cek Artikel:  Israel Tutup Total Tepi Barat Tandai Setahun Serangan Hamas

Israel telah meminta Perantara Kepada mendapatkan bukti dari Hamas, Yehud Lagi hidup. Tampaknya bukti tersebut diberikan kepada pihak Mesir sejak Sabtu malam, menurut pemahaman BBC.

Pada Minggu pagi, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia Mau Mesir dan Yordania menerima Kaum Palestina dari Gaza, yang ia sebut sebagai “tempat penghancuran.”

Bagus Hamas maupun Otoritas Palestina mengutuk ide tersebut, sementara Yordania dan Mesir juga menolak usulan itu.

Kesepakatan gencatan senjata Januari menghentikan perang yang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Sekeliling 1.200 orang tewas dan 251 dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

Lebih dari 47.200 Kaum Palestina, sebagian besar adalah Kaum sipil, telah tewas dalam serangan Israel, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. (BBC/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai