Golongan pejuang Palestina Hamas menyatakan bahwa Israel gagal mencapai tujuannya dalam perang genosida yang diluncurkan rezim Zionis itu di Jalur Gaza.
“Rezim pendudukan gagal mencapai tujuan agresifnya dan hanya sukses melakukan kejahatan perang yang memalukan kemanusiaan,” sebut Hamas pada Sabtu (18/1), menyusul persetujuan pemerintah Israel menyepakati gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan.
Golongan itu juga menekankan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa (yang dilakukan faksi Palestina pada 7 Oktober 2023) menunjukkan persatuan dan perlawanan Anggota Palestina yang meruntuhkan arogansi musuh.
“Kami Membikin pendudukan mengakhiri Invasi mereka terhadap rakyat kami dan menarik mundur Laskar meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya memperpanjang perang dan berjanji Lanjut melakukan pembantaian,” lanjut Hamas.
Hamas pun berjanji Kepada dapat menuntut kejahatan yang dilakukan oleh para pemimpin dan prajurit musuh tanpa memedulikan waktu yang dibutuhkan.
Hamas menekankan bahwa tugas mereka sekarang adalah segera mulai memberikan Donasi, melindungi masyarakat, menyembuhkan luka mereka, memulangkan keluarga yang mengungsi, dan membangun kembali.
Sebelumnya pada Rabu (15/1), Qatar mengumumkan perjanjian gencatan senjata tiga tahap Kepada mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dengan gencatan senjata yang akan mulai berlaku pada Minggu pukul 06.30G MT (13.30 WIB). (Ant/Z-6)