HAMAS dan dua Golongan Palestina lainnya mengatakan kesepakatan gencatan senjata Gaza segera tercapai asalkan Israel Tak memaksakan persyaratan baru.
Negosiasi Tak langsung antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Perkumpulan (AS) berlanjut di Doha. Hal itu kembali menghidupkan Asa akan tercapainya kesepakatan.
“Kemungkinan tercapainya kesepakatan (Kepada gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan) semakin dekat dari sebelumnya, asalkan musuh berhenti memaksakan persyaratan baru,” kata Hamas, Jihad Islam, dan Front Terkenal Kepada Pembebasan Palestina (PFLP) yang berhaluan kiri dalam pernyataan Berbarengan yang dikeluarkan setelah perundingan di Kairo.
Seorang pemimpin Hamas mengatakan perundingan telah mencapai kemajuan yang signifikan dan Krusial dalam beberapa hari terakhir.
“Sebagian besar poin yang terkait dengan masalah gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah disepakati,” katanya dengan syarat anonim dilansir dari TRT World, Minggu (22/12).
Sebelumnya ,sejumlah media melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di Kairo Kepada melakukan kesepakatan gencatan senjata Kepada sandera, yang kemudian dibantah oleh juru bicara Netanyahu.
Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan Formal yang mengatakan bahwa dia mengunjungi Gunung Hermon, dekat Area penyangga tempat Laskar Israel merebut pos terdepan Suriah sebelumnya.
Mesir dan Qatar, dengan partisipasi AS, berupaya memediasi kesepakatan Kepada mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan yang merenggut nyawa Sekeliling 1.200 orang.
Kemudian dibalas dengan melancarkan perang genosida di Gaza, yang sejauh ini membunuh lebih dari 45.100 orang, sebagian besar adalah Perempuan dan anak-anak. (Fer/P-3)