Tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel. Foto: Quds
Jakarta: Muncul pemberitaan yang menyebutkan bahwa Hamas tengah melakukan pembicaraan Buat menampung para tahanan yang dibebaskan Israel. Beberapa negara Islam sudah didekati oleh Hamas, termasuk Indonesia.
Terkait pertanyaan yang disampaikan mengenai pemberitaan pembicaraan dengan Hamas Buat menampung para tahanan, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bantahannya.
“Hingga Ketika ini, Tak Terdapat komunikasi Formal melalui jalur diplomatik antara Indonesia dan pihak terkait mengenai isu tersebut,” ujar pernyataan Juru Bicara Kemenlu RI, Roy Sumirat, Selasa 4 Februari 2025.
“Pemerintah RI berkomunikasi secara Formal dengan Palestinian National Authority yang menjadi pemegang otoritas pemerintahan Palestina Ketika ini,” imbuhnya.
Menurt Quds Press Agency, Hamas Ketika ini tengah berunding dengan beberapa negara lain Buat menampung tahanan yang dibebaskan. Aljazair dan Indonesia dilaporkan tengah dipertimbangkan, sementara Tunisia menolak.
Sembilan puluh sembilan tahanan Palestina telah dipindahkan ke Mesir, dengan 263 tahanan lainnya diharapkan akan dibebaskan pada tahap pertama pertukaran tahanan. Adapun 15 tahanan diharapkan tiba di Turki pada Selasa.
Perkembangan ini terjadi Ketika negosiasi Buat tahap kedua perjanjian gencatan senjata akan dimulai pada Copot 4 Februari. Tahap ini akan melibatkan pembebasan sandera Israel yang tersisa dan penarikan penuh Laskar Israel dari Gaza.
Gencatan senjata awal selama enam minggu, yang mengakhiri konflik selama 15 bulan, mencakup penarikan Laskar Israel secara bertahap dari Gaza tengah dan pengembalian Anggota Palestina yang mengungsi ke Gaza utara. Pertukaran tahanan merupakan komponen Istimewa perjanjian tersebut.
Konflik dimulai pada 7 Oktober 2023, dengan serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan Kematian Sekeliling 1.200 Anggota Israel dan penangkapan 251 sandera. Respons militer Israel berikutnya di Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 47.000 Anggota Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, dan menyebabkan kerusakan yang meluas.