Liputanindo.id JALUR GAZA – Media Israel belum Pelan ini mempublikasikan rekaman dan potret orang-orang Separuh telanjang dengan mata tertutup dan tangan terikat sebelum dibawa Demi diinterogasi. Media tersebut menyebut foto-foto itu adalah foto Personil Hamas yang menyerah kepada tentara Israel.
Hal tersebut dibantah oleh Grup Palestina Hamas pada Minggu (10/12/2023). Hamas membantah membantah klaim Israel yang menyebut bahwa para pejuang Hamas di Jabalia di Jalur Gaza utara telah menyerah kepada tentara Israel.
Baca Juga:
Iran Kecam AS yang Tindak Keras Mahasiswa Pendemo Pro-Palestina
“Para pahlawan Hamas Enggak menyerah dan kebohongan pendudukan (Israel) Enggak akan mengelabui siapa pun,” kata Personil Grup Hamas, Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari laporan Antara, Izzat al-Rishq menyatakan, orang-orang yang muncul dalam foto-foto itu adalah Penduduk sipil yang Enggak berdaya setelah mereka ditangkap. Senjata-senjata yang Eksis di foto itu sengaja ditempatkan di samping mereka.
“Foto-foto tersebut adalah bagian dari cerita konyol yang dibuat oleh pendudukan (Israel) Demi menyatakan klaim kemenangan atas perlawanan mereka,” kata al-Rishq.
Israel Enggak Acuh dengan Sandera
Sementara itu, dalam pernyataan lainnya, Hamas juga menyatakan, Israel Enggak menunjukkan kepedulian terhadap kehidupan warganya yang menjadi tawanan di Gaza. Hal itu usai kegagalan Laskar Zionis itu Demi membebaskan seorang tentara Israel yang ditahan kemudian tewas.
“Tentara pendudukan (Israel) membayangkan kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan yang gegabah, menegaskan sekali Tengah bahwa mereka Enggak Acuh dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza,” kata Hamas dalam pernyataan di Telegram, dikutip Senin (11/12/2023).
“Upaya Brigade Al-Qassam Demi menggagalkan upaya tentara pendudukan teroris Demi menjangkau salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara Laskar pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani,” tambahnya.
Hamas menegaskan tekadnya Demi Lalu menggagalkan Seluruh rencana tentara Israel dan tujuannya di Jalur Gaza.
“Laskar Zionis menyerang ambulans Punya lembaga kemanusiaan Demi menyembunyikan operasinya,” kata Hamas.
Hamas menilai tindakan ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum Global yang merupakan kejahatan perang.
Grup Palestina itu meminta komunitas Global Demi mengecam secara tegas tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban “entitas teroris” ini atas kejahatannya.
Sebelumnya Tetap pada Sabtu, tentara Israel memberi Paham keluarga salah satu tentaranya tentang Kematian anggotanya itu, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat malam bahwa dia terbunuh dalam upaya gagal Laskar Israel Demi membebaskannya.
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 17.700 Penduduk Palestina dan melukai lebih dari 48.780 lainnya, menurut otoritas kesehatan di Area kantong Palestina itu. (IRN)
Baca Juga:
PM Netanyahu: Israel Siap Hadapi Serangan Iran