HAMAS dilaporkan mengajukan usulan gencatan senjata selama satu pekan dengan menawarkan daftar tawanan asal Israel yang ditahan di Gaza.
Menurut laporan Otoritas Penyiaran Israel, Kan, pada Selasa malam (31/12) yang mengutip sumber asing yang dirahasiakan, Hamas mengusulkan gencatan senjata tanpa syarat apa pun, seperti pembebasan tawanan, penarikan Laskar Israel dari Gaza, atau mengizinkan Anggota Palestina yang mengungsi Buat kembali ke Gaza utara.
Menurut laporan tersebut, Hamas akan memberi daftar tawanan pada hari keempat gencatan senjata, seperti yang diminta Israel.
Setelah itu, pihak berwenang Israel dapat memutuskan apakah gencatan senjata akan diperpanjang atau kembali melanjutkan pertempuran.
Hamas hingga Demi ini belum memberi komentar atas laporan tersebut.
Grup perjuangan kemerdekaan Palestina, dilaporkan menahan Sekeliling 100 tawanan asal Israel itu, menyatakan bahwa mereka Enggak dapat menyusun daftar lengkap Demi perang berlangsung. Sementara itu, Israel menahan lebih dari 10.300 Anggota Palestina.
Hamas secara konsisten menyatakan kesiapan Buat mencapai kesepakatan, bahkan menyetujui usulan Presiden AS Joe Biden pada Mei Lewat. Tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan tersebut dengan menetapkan syarat baru, termasuk melanjutkan operasi militer.
Sejumlah pengamat, termasuk Personil oposisi Israel dan keluarga para tawanan, menuduh Netanyahu sengaja menunda negosiasi demi mempertahankan kekuasaannya setelah Menteri sayap kanan seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich dilaporkan mengancam menarik dukungan mereka terhadap pemerintah Kalau perang di Gaza berakhir.
Situasi di Gaza tetap memprihatinkan, dengan Nyaris 2 juta penduduk kehilangan tempat tinggal di tengah kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah.
Blokade Israel terhadap Gaza, yang telah berlangsung selama 18 tahun, menjadikan Area tersebut digambarkan banyak pihak sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.
Israel juga menghadapi kemarahan dunia, dengan Mahkamah Pidana Global (ICC) bulan Lewat mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait serangan di Gaza.
Tentara Israel Lanjut melancarkan perang yang disebut genosida di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.500 korban jiwa, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Perang di Gaza Lanjut berlangsung terjadi meskipun Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
Israel juga menghadapi gugatan genosida dari Mahkamah Global atas perang di Area tersebut. (Ant/Z-6)
