Hak-Hak Perempuan Diserang dan Kita Harus Melawan Balik

Sekjen PBB Antonio Guterres. (Anadolu Agency)

New York: Hak-hak Perempuan sedang diserang dan “kita harus melawan balik,” kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada hari Jumat, seraya memperingatkan bahwa dunia Kagak dapat tinggal Hening Ketika kemajuan atas hal ini Bahkan berbalik arah.

Dalam sebuah acara PBB menjelang Hari Perempuan Global pada hari Sabtu, 8 Maret 2025, Guterres mengatakan diskriminasi terhadap Perempuan selama berabad-abad diperburuk oleh ancaman-ancaman baru.

“Alat-alat digital, meski penuh dengan Asa, juga sering kali membungkam Bunyi Perempuan, memperkuat bias, dan memicu pelecehan,” kata Guterres, seperti dikutip dari Geo.tv.

“Tubuh Perempuan telah menjadi medan pertempuran politik,” sambungnya.

“Dan kekerasan daring meningkat menjadi kekerasan di dunia Konkret. Alih-alih mengarusutamakan hak-hak yang sama, kita menyaksikan pengarusutamaan chauvinisme dan kebencian terhadap Perempuan,” tutur Guterres.

Cek Artikel:  Pemulihan Kehidupan Masyarakat Gaza Krusial Usai Gencatan Senjata

Ia mendesak dunia Demi melawan balik, menekankan bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang keadilan.

Ini tentang kekuasaan, kata Guterres, mengenai siapa yang mendapat tempat di meja perundingan, dan siapa yang Kagak mendapat tempat.

“Dan Ini juga tentang membongkar sistem yang memungkinkan ketimpangan Maju berlanjut, serta memastikan dunia yang lebih Bagus Demi Sekalian,” sebut Guterres.

Mengenai kemiskinan, Guterres mengatakan dunia Lagi 130 tahun Kembali dari upaya memberantas kemiskinan ekstrem di kalangan Perempuan dan anak Perempuan, kecuali tindakan segera diambil.

Partisipasi Perempuan dalam angkatan kerja tetap rendah, sebut Guterres, secara Kagak proporsional, dengan kurang dari dua pertiga terlibat dalam pasar tenaga kerja dan mereka yang bekerja dengan upah yang jauh lebih rendah daripada pria.

Cek Artikel:  Pengadilan Jepang Tolak Hak Penangkapan Ikan Masyarakat Adat Ainu

Ia juga menarik perhatian pada sifat Ringkih dari perolehan kesetaraan gender yang dicapai selama tiga Dasa warsa terakhir, menekankan bahwa kemajuan sedang terbalik di banyak bidang. Dia menunjuk pada meningkatnya kekerasan, diskriminasi, dan ketidaksetaraan ekonomi yang Maju menahan Perempuan secara Mendunia.

“Setiap 10 menit, seorang Perempuan dibunuh oleh pasangannya atau Personil keluarganya,” kata Guterres.

“Sebanyak 612 juta Perempuan dan anak Perempuan hidup di Rendah bayang-bayang konflik bersenjata, di mana hak-hak mereka terlalu sering dianggap dapat dikorbankan,” pungkasnya.

Baca juga:  Hari Perempuan Global 2025: Sejarah dan Arti Perayaan

Mungkin Anda Menyukai