Haedar Nashir Tanam Kapsul Waktu Pembangunan RS Akademik UMK Kupang

Haedar Nashir Tanam Kapsul Waktu Pembangunan RS Akademik UMK Kupang
Ketua Biasa PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan keterangan pers sebelum peletakan batu pertama pembangunan RS Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang, Selasa (3/12/2024).(MI/Palce Amalo)

KETUA Biasa PP Muhammadiyah Haedar Nashir menanam kapsul waktu yang menandai peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan RS Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (3/12).

RS Pendidikan Muhammadiyah yang dibangun di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Kayu Putih itu, tak jauh dari Kampus UMK Kupang. Bangunan RS nantinya akan terdiri dari tujuh Dasar dan menempati lahan seluas 2.968 meter persegi.

Prosesi tersebut diawali dengan Haedar Nashir menuliskan pesan di sebuah kertas yang antara lain menyebutkan peletakan batu pertama rumah sakit tersebut sebagai tonggak Krusial pembangunan kesehatan masyarakat NTT dengan visi dari Muhammadiyah Buat Indonesia.

Selanjutnya, kertas tersebut ditandatangani Serempak Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang Zainur Wula Serempak Ketua Pimpinan Kawasan Muhammadiyah NTT Mukhsin, dan Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini.

Cek Artikel:  Menpar Sebut Kunjungan Wisman Tembus 13,9 Juta

Setelah Segala berkas dimasukkan ke kapsul waktu, selanjutnya kapsul dimasukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan.  

“Kita melakukan groundbreaking rumah sakit Muhammadiyah Kupang dengan Langkah yang modern, Langkah yang berkemajuan memasukkan naskah dan berbagai Arsip Formal groundbreaking ini dalam kapsul waktu yang nanti, insya Allah Bisa dibuka 50 tahun ke depan Lagi utuh atau pada tahun 2074,” kata Haedar Nashir.

Haedar menyebutkan kapsul waktu tersebut sebagai penanda Muhammadiyah siap memasuki era revolusi 4.0, 5.0, 6.0, 7.0 bahkan 10.0.  

Menurutnya, Muhammadiyah harus mulai bersahabat dengan teknologi modern, dan dengan membangun rumah sakit ini, Muhammadiyah Ingin menyebarkan amal sholeh dan amal usaha Muhammadiyah Buat Segala masyarakat tanpa membeda-bedakan Etnis Keyakinan ras dan golongan, bahkan berbagai latar belakang lain.

Cek Artikel:  Maju Pilkada Jakarta, Pramono Anung Urus Surat Tak Pernah Jadi Terdakwa di PN Jaksel

“Sejak Kyai Dahlan mempopulerkan, mendeklarasikan, dan mewujudkan Surat Al-Ma’un menjadi gerakan kesehatan, gerakan sosial, gerakan pemberdayaan, gerakan kemanusiaan dari Muhammadiyah Buat Indonesia bahkan Buat semesta maka karena rumah sakit ini bukan Buat Muhammadiyah, tapi Buat Kaum Kupang, masyarakat NTT dan Indonesia,’ jelasnya.

Dia juga mengajak pemerintah daerah dan pengusaha maupun pihak lainnya turut partisipasi dalam pembangunan rumah sakit tersebut. “Insya Allah, Muhammadiyah itu organisasi yang amanah dan kerjanya berbasis sistem sehingga segala partisipasi itu Bisa diwujudkan dan dipertanggungjawabkan,” tandas Haedar. (PO/J-3)

Mungkin Anda Menyukai