Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Formal ditangkap. Foto: Yonhap
Seoul: Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, yang mengumumkan darurat militer jangka pendek bulan Lewat, mengatakan kepada Mahkamah Konstitusi pada bahwa ia percaya pada demokrasi liberal, Yonhap melaporkan.
“Sejak dewasa, saya telah hidup dengan keyakinan kuat pada demokrasi liberal hingga hari ini, dan terutama selama saya bertugas di pemerintahan,” kata Yoon kepada pengadilan tinggi, seperti dikutip Anadolu, Selasa 21 Januari 2025.
Pengadilan pun Mempunyai waktu hingga enam bulan Demi meninjau pemakzulannya. Yoon akan tetap diskors hingga Begitu itu.
“Karena Mahkamah Konstitusi adalah lembaga yang Terdapat Demi membela Konstitusi, saya meminta para hakim Demi mempertimbangkan saya secara positif dalam berbagai hal,” kata Yoon, yang merupakan presiden pertama yang menghadiri sidang pengadilan secara langsung.
Sebelumnya, pengacara Yoon mengatakan kepada pengadilan bahwa ia Bukan berniat Demi memberlakukan darurat militer.
Presiden berusia 63 tahun yang tengah berjuang itu dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember 2024 atas dekrit aturan militernya pada 3 Desember.
Dia ditangkap minggu Lewat dan telah ditahan di sebuah pusat penahanan di Uiwang, sebelah selatan ibu kota Seoul.
Pengadilan pada hari Selasa mengadakan sidang ketiganya pada persidangan pemakzulan Demi meninjau bukti yang diajukan oleh Majelis Nasional. Ia Bukan hadir dalam dua sidang pertama.
Mahkamah Konstitusi akan bersidang berikutnya pada 23 Januari dan 4 Februari.
Ratusan pendukung Yoon juga berkumpul di luar gedung pengadilan Demi menunjukkan dukungan mereka, Sembari memegang plakat bertuliskan “Pemakzulan Bukan Absah.”
Polisi memblokir Segala pintu masuk ke gedung pengadilan Demi mencegah kekerasan.
Selama akhir pekan, polisi menahan Sekeliling 90 pendukung Yoon atas kerusuhan yang disertai kekerasan di Pengadilan Distrik Barat Seoul dan Mahkamah Konstitusi selama protes terhadap penangkapan resminya.
Yoon adalah presiden pertama negara yang sedang menjabat yang ditangkap secara Formal setelah pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah pada hari Minggu Demi menahannya Demi jangka waktu yang diperpanjang.