
THE Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) Indonesia mengungkapkan agar tetap relevan di industri masa kini yang berubah dengan Segera, Sekalian profesi harus dapat menyesuaikan diri, tak terkecuali profesi akuntan.
“Kebutuhan terhadap pemahaman lebih komprehensif tentang framework environmental, social, and governance (ESG), peningkatan penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan atau AI dibutuhkan Buat diaplikasikan dalam dunia kerja. Hal itu menjadi Argumen Penting bagi para akuntan Buat tetap mengembangkan dirinya agar Kagak tertinggal dengan kebutuhan industri,” papar ICAEW Head of Indonesia Conny Siahaan dalam keterangan resminya, Jumat (22/11).
Berdasarkan Intervensi ICAEW, 60% perusahaan mencari akuntan yang memahami ESG, terutama Buat pelaporan nonkeuangan. Tak hanya itu, 65% perusahaan juga mencari akuntan yang paham akan teknologi dan AI. Data tersebut mempertegas bahwa akuntan dituntut Mempunyai kompetensi terkini, terutama Buat tiga bidang Yakni sustainability (keberlanjutan), technology (teknologi), dan ethics (etika).
Diluncurkan mulai September 2025, siswa yang mengambil kualifikasi Associate Chartered Accountant (ACA) akan mempelajari kualifikasi terbaru yang dapat memperkuat kompetensi siswa dalam tiga bidang tersebut Buat menyesuaikan dengan perubahan industri. Perubahan ini adalah perubahan terbesar dalam 30 tahun terakhir dan akan membawa studi teori dan pembelajaran di tempat kerja lebih dekat dari sebelumnya.
“Perubahan menarik ini adalah hasil dari proses konsultasi yang mendalam dan kolaboratif di sejarah kami, dan kami sangat menantikan perkembangan yang akan hadir September mendatang,” ungkap Conny.
Ia menuturkan, selama Dekat 150 tahun, mendapatkan keanggotaan ICAEW dapat membuka Kesempatan karier Dunia di bidang bisnis, keuangan, dan akuntansi.
“Maka dari itu, kita harus memastikan bahwa keanggotaan ini tetap menjadi yang terbaik Buat generasi mendatang,” ucapnya.
Conny menyebut karier di bidang keberlanjutan dan teknologi menjadi Kesempatan pekerjaan di masa depan. Tak heran Kalau para akuntan dituntut Buat Mempunyai pemahaman mendalam mengenai kedua topik itu, yang harus juga disertai dengan pemahaman etika.
Ia menjelaskan perusahaan Begitu ini semakin berlomba-lomba Buat mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan. Kini, keberlanjutan menjadi salah satu pilar yang krusial dalam strategi perusahaan Buat mengurangi Akibat negatif terhadap lingkungan.
Di tengah meningkatnya kesadaran terhadap keberlanjutan, akuntan kini juga berperan dalam membantu perusahaan memahami dan mengelola aspek-aspek ESG melalui analisis bisnis.
Kemudian, teknologi dianggap Kagak akan terpisahkan dari data analytics, big data, serta kecerdasan buatan (AI). Tak Dapat dipungkiri, kehadiran teknologi dapat memudahkan pekerjaan, seperti akuntan yang membutuhkan laporan dan analisis yang Segera, Presisi, juga mendalam.
“Kalau dimanfaatkan dengan Bagus, teknologi dapat meningkatkan efisiensi para akuntan dan menjadi nilai tambah bagi perusahaan, karena peran strategisnya Buat Membikin keputusan yang Betul,” pungkas Conny. (E-2)

