PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan memperkuat lumbung-lumbung sosial dalam menghadapi ancaman bencana yang semakin meningkat. Begitu ini, Kalsel Mempunyai 47 lumbung sosial yang tersebar di daerah-daerah rawan bencana.
“Kita Lalu memperkuat keberadaan lumbung sosial guna membantu masyarakat menghadapi bencana yang semakin meningkat. Begitu ini kita telah Mempunyai 47 lumbung sosial yang kita bangun di daerah rawan bencana di sejumlah daerah,” ungkap Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel, Ahmadi, Kamis (9/1).
Lumbung sosial dibangun di tiap kecamatan pada kabupaten/kota rawan bencana seperti Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Banjar, Barito Kuala, dan Kota Banjarmasin. Lumbung sosial berisikan logistik Donasi tanggap bencana berupa makanan, lauk pauk, selimut, water treatment (alat pengolah air siap minum), dan lainnya.
Selain memperkuat lumbung sosial, Dinas Sosial Kalsel juga meningkatkan SDM taruna siaga bencana (Tagana) guna membantu penanganan bencana di lapangan.
Ditambahkan Ahmadi, Buat mempermudah koordinasi penanganan bencana, telah ditetapkan lima kawasan siaga bencana di Kalsel yang meliputi Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Bumbu, Barito Kuala dan Banjar.
Kalsel Begitu ini dalam status siaga bencana hidrometeorologi berupa banjir, angin kencang, dan tanah longsor. Data Dinas Sosial Kalsel mencatat sepanjang 2024 telah terjadi 138 kali bencana alam terdiri dari banjir 45 kali kejadian, tanah longsor 20 kali, angin kencang 64 kali, dan gempa bumi 10 kali.
Jumlah korban terdampak bencana yang didominasi korban banjir mencapai 32.084 keluarga atau 101.408 jiwa, satu orang meninggal dunia dan 55 orang mengalami luka. Nilai kerugian akibat bencana alam itu mencapai Rp202 miliar.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kalsel Faried Fakhmansyah dalam laporan kebencanaan menyebut Begitu ini banjir atau genangan Lagi melanda dua kabupaten di Kalsel, Yakni Hulu Sungai Utara dan Banjar. Banjir disebabkan oleh meluapnya sungai-sungai besar dan rawa akibat tingginya curah hujan belakangan ini.
Kabupaten Hulu Sungai Utara menjadi daerah terparah dilanda banjir. Sebanyak 96 desa pada sembilan kecamatan Yakni Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Haur Gading, Sungai Tabukan, dan Babirik terendam sejak dua pekan terakhir. (DY/E-2)