KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) meresmikan kawasan gedung baru SMK-SMAK Bogor di Tanah Baru, Bogor, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri.
Pembangunan gedung dan fasilitas pendidikan SMAK Bogor ini dilakukan di atas lahan seluas 35.000 m2 (lima kali lipat dari luas lahan SMK-SMAK Bogor yang lama), dengan total luas bangunan kurang lebih 17.000 m2 (tiga kali lipat dari luas bangunan SMK-SMAK Bogor yang lama) yang sebelumnya berada di daerah Ciheuleut, Bogor.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mahluk Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengatakan, sejak berdiri pada 1950 sampai dengan 2023, SMAK Bogor telah menghasilkan 8.732 lulusan yang pada saat wisuda rata-rata berhasil diserap lebih dari 90% perusahaan.
Baca juga : Industri Manufaktur Butuh SDM Kompeten, Vokasi Jawabannya?
“Pada bulan November nanti, akan diwisuda lulusan Pahamn 2024 sebanyak 248 orang, 73% di antaranya sudah terserap dan dipesan oleh Industri,” kata Masrokhan di Gedung SMK-SMAK Bogor, Rabu (18/9).
Upaya pengembangan SMK SMAK Bogor, lanjut dia, merupakan bagian dari strategi Kemenperin dalam menyiapkan SDM industri yang kompeten. Kemenperin menyadari, permasalahan rendahnya produktivitas karena terbatasnya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan industri merupakan salah satu isu penting dalam pengembangan industri.
“Demi itu, kami terus mengupayakan peningkatan kapasitas penyelenggaraan pendidikan vokasi oleh Kementerian Perindustrian sebagai role model bagi penyelenggaraan pendidikan vokasi secara nasional,” terangnya.
Baca juga : Lulusan Langsung Kerja, Kemenperin Cetak 899 Wisudawan di Makassar
Ia menyampaikan, kawasan gedung baru SMK-SMAK Bogor ini dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2022-2024, dengan total nilai sebesar Rp229.708.535.000.
“Demi itu, dalam pelaksanaannya kami didukung oleh Inspektorat Jenderal Kemenperin, melalui pengawasan berkala, untuk memastikan pekerjaan tersebut dilaksanakan secara akuntabel sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Dengan diresmikannya gedung pendidikan yang baru ini, Masrokhan berharap SMK-SMAK Bogor dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang positif terhadap dunia pendidikan vokasi.
Baca juga : Program Setara D1, Salah Satu Kelebihan SMK-SMAK Bogor
“Kami berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh entitas sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan vokasi yang lebih baik,” tutur dia.
Di kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang datang langsung meresmikan gedung SMK-SMAK Bogor mengatakan, dengan kapasitas yang mampu menampung hingga 1.600 siswa, gedung baru SMK-SMAK Bogor ini akan menjadi pusat pendidikan vokasi yang akan membentuk generasi penerus bangsa yang terampil, kompeten, dan siap menghadapi tantangan global.
“Gedung yang kita bangun ini diharapkan tidak hanya memperkuat dan meningkatkan semangat sivitas akademika SMK SMAK Bogor, tetapi juga akan menginspirasi lahirnya berbagai gagasan dan inovasi yang akan memantabkan kiprah SMK SMAK Bogor sebagai sekolah vokasi yang berkarakter dan berwawasan global,” cetus Agus.
Baca juga : Politeknik Baru Kemenperin Tawarkan Kuliah Gratis dan Ikatan Kerja
Agus juga menekankan, penyelenggaraan pendidikan vokasi menjadi aspek penting dalam penyediaan SDM industri yang kompeten. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas pendidikan seperti ini merupakan langkah tepat dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
“Apalagi SMK-SMAK Bogor telah menunjukkan konsistensinya sebagai sekolah menengah kejuruan terbaik dengan mempertahankan predikat sebagai SMK dengan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) terbaik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir,” tandasnya.
Dengan konsep gedung pendidikan yang hijau dan ramah lingkungan, serta fasilitas pendidikan yang lengkap, Agus berharap siswa-siswa di SMK-SMAK Bogor tidak hanya mendapatkan pendidikan yang berkualitas, namun juga menjadikan lulusan SMK-SMAK Bogor sebagai tenaga kerja yang berkarakter dan berwawasan global sehingga akan terus berdaya saing di dunia kerja yang semakin kompetitif. (E-2)