Habis Babak Belur, Rupiah Mulai Terbangun 0,58%

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Jakarta: Nilai Ubah rupiah terhadap dolar Amerika Perkumpulan (AS) menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan, setelah sebelumnya pada perdagangan kemarin mata Fulus Garuda itu babak belur.

Mengacu data Bloomberg, Jumat, 20 Desember 2024, rupiah menguat 91 poin atau 0,56 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.221,5 per USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga menguat 94 persen sore ini atau 0,58 persen menjadi Rp16.190 per USD.

Sebelumnya, pemerintah menanggapi santai perihal penurunan nilai Ubah rupiah dalam tiga hari terakhir.
 


Ilustrasi. Foto: MI/Susanto

 

Penguatan ekonomi Amerika Perkumpulan

Alasannya, fluktuasi nilai Ubah itu juga disebut terjadi karena Terdapat penguatan ekonomi Amerika Perkumpulan.

Cek Artikel:  Emas Antam dan UBS Turun Rp5.000 per Gram

“Baru berapa hari, kemarin juga. Namanya kurs naik turun. (Ekonomi) Amerika memang Kembali menguat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa hari Lewat.

Pemerintah, lanjutnya, juga tak khawatir berlebih perihal pergerakan nilai Ubah tersebut. Padahal dalam Dugaan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, nilai Ubah rupiah diasumsikan Rp15.000 per USD.

Lewat pada tengah tahun, pemerintah merevisi Dugaan nilai Ubah menjadi di kisaran Rp15.900 hingga Rp16.100. Perubahan itu dilakukan lantaran pada tengah tahun nilai Ubah rupiah telah mencapai Rp15.900, melampaui Dugaan awal dalam APBN.

Sementara itu, Analis pasar Fulus Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS tengah melemah pada perdagangan Jumat. Begitu ini para investor sedang menunggu data ekonomi Amerika Perkumpulan lainnya seperti data indeks harga PCE, yang menjadi ukuran inflasi pilihan The Fed.

Cek Artikel:  Eksis PPN 12 Persen, Penaikan UMP 2025 Sulit Dongkrak Daya Beli

“Para investor kini tengah menunggu rilis data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan Fed, Kepada mendapatkan wawasan lebih jauh mengenai prospek ekonomi AS.” tutur dia.

Mungkin Anda Menyukai