Guru dan Pengajaran Digital

Guru dan Pedagogi Digital
(Dok. Pribadi)

ABAD ke-21 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi digital yang mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Transformasi ini menuntut guru Enggak hanya sebagai pengajar yang memandu proses belajar mengajar (Kergel et al, 2020), tetapi juga kreator yang Pandai menyampaikan materi secara menarik dan relevan.

Fenomena guru sebagai kreator konten menjadi respons terhadap era digital. Banyak pendidik memanfaatkan platform seperti Youtube, Tiktok, dan podcast Buat berbagi materi ajar dan Ciptaan Pengajaran. Dengan menciptakan video interaktif, infografis edukatif, dan modul digital, guru dapat memperluas jangkauan pembelajaran serta menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan Elastis.

Transformasi ini mengharuskan guru Buat Lanjut memperbarui pendekatan pedagogis dan menguasai keterampilan digital agar tetap relevan dalam dunia pendidikan yang Lanjut berkembang (Mamat et al, 2020; Prensky, 2014). Dalam konteks ini, Pengajaran digital bukan sekadar penggunaan teknologi dalam mengajar, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif Buat meningkatkan pengalaman belajar siswa.

Dengan demikian, guru masa kini Enggak hanya bertanggung jawab dalam mentransfer pengetahuan di dalam kelas, tetapi juga berperan sebagai inovator yang menciptakan konten pembelajaran digital. Peran ganda ini menuntut kompetensi digital yang kuat, mulai dari literasi digital, kemampuan komunikasi daring, hingga etika dalam penggunaan teknologi. Dengan menjadi kreator konten yang edukatif, guru dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan era digital.

 

Pengajaran DIGITAL

Pengajaran digital merupakan pendekatan Pengajaran yang memanfaatkan alat dan sumber digital Buat membekali guru dengan pengetahuan dan kompetensi mengajar. Pengajaran digital Enggak sekadar penggunan teknologi Buat mengajar, tapi juga memahami alat-alat digital dari perspektif Pengajaran kritis.

Cek Artikel:  Ekonomi Libido

Dengan kata lain, Pengajaran digital berkaitan dengan penggunaan alat-alat digital secara bijak dan memperhatikan Pengaruh dari penggunaan teknologi digital terhadap belajar-mengajar (Be´cirovi´c, 2023: 1).

Pengajaran digital adalah penggunaan teknologi maju kini (digital) secara bijak dalam proses pendidikan yang memberikan pengalaman belajar yang relevan, juga Buat mencapai tujuan belajar yang ditetapkan, dan tujuan diharapkan sejalan dengan kemampuan (skill) dan kompetensi yang diperlukan pasar kerja pada era digital.

Pengajaran digital mengandung berbagai strategi, berkaitan dengan penggunan teknologi maju secara efisien dan produktif, yang menjadi alat Buat keberhasilan Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh dan terbuka (open distance education/ODE). Dengan kata lain, Pengajaran digital membantu guru menjalankan ODE Buat berbagai jenjang (Be´cirovi´c, 2023:2).

Pengajaran digital menawarkan pendekatan Pengajaran inovatif dan baru yang dibutuhkan Buat mendorong dan memungkinkan transformasi digital secara positif dalam pendidikan. Pengajaran digital memfasilitasi proses dalam berbagai area, seperti kurikulum yang Cocok, literasi digital, kompetensi guru dan murid, integrasi teknologi, dan strategi belajar mengajar.

Transformasi digital memberi kontribusi terhadap modernisasi kurikulum—yang antara lain—sejalan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat pada era digital. Kompetensi digital merupakan kompetensi Primer dari era digital yang diperlukan Buat menyiapkan masa depan (digitalized future) siswa (Be´cirovi´c, 2023:3).

Cek Artikel:  Gus Yahya dan Hilangnya Politik Kebangsaan PBNU

Penggunaan teknologi dalam mengajar bukan merupakan indikasi dari penerapan Pengajaran digital. Aksi transformasi digital di kelas memerlukan beberapa hal, yakni guru mempunyai pengertian tentang penggunaan teknologi secara efisien, pengetahuan tentang teori belajar mengajar, kemampuan memilih teknologi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang Ingin dicapai. Juga, guru mengevaluasi sumber yang diperlukan guru dan siswa, literasi dan kompetensi digital siswa, pengalaman dan pengetahuan mereka, serta menghubungkan materi belajar dengan materi belajar sekolah lain dan tantangan dunia riil yang Eksis di luar sekolah (Be´cirovi´c, 2023: 6).

 

MELEK DIGITAL DAN KOMPETENSI DIGITAL

Pengajaran digital perlu memberikan pengantar tentang melek dan kompetensi digital Buat program penyiapan guru serta program pelatihan dan pendampingan guru agar mereka dapat mengajarkan keterampilan pokok kepada siswa. Karena, kebanyakan siswa terbiasa menggunakan teknologi yakni mengajar mereka bagaimana menggunakan teknologi digital secata Cocok (betul) dan Buat tujuan pendidikan (Be´cirovi´c, 2023: 32).

Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi Buat mendapatkan, mengevaluasi, menggunakan, dan mengkreasi serta mengomunikasikan informasi secara fungsional. Buat itu, diperlukan kemampuan teknis dan kognitif.

Selain itu, mendidik Penduduk digital yang bertanggung jawab merupakan tugas dari pendidikan era ini. Yakni, mengajar siswa menghormati orang dalam interaksi virtual, memenuhi Kebiasaan hukum, etik, moral, dan standar teknis, mengenal penggunaan teknologi yang Enggak Cocok (salah) yang Dapat menimbulkan Pengaruh negatif, dan meningkatkan penggunaan teknologi digital Buat tujuan positif (Be´cirovi´c, 2023: 35).

Kompetensi merupakan kemampuan menggunakan pengetahun, keterampilan, dan kemampuan personal, sosial, dan/atau metodologi dalam pelbagai pekerjaan atau disiplin pengetahuan dan pengembangan profesional dan personal (Tomczyk, Fadeli, 2022: 9).

Cek Artikel:  Merdeka dari Narkoba

Kompetensi digital adalah serangkaian pengetahuan, keterampilan (skill) teknis, keyakinan, kemampuan, dan kesadaran yang Membangun orang dapat menggunakan teknologi digital yang bermakna, seperti membangun pengetahuan, komunikasi, kerja sama, melaksanakan tugas, mengelola informasi, memecahkan masalah, serta menggunakan, mengkreasi, dan berbagi isi (informasi) digital.

Kompetensi digital Buat guru mencakup sikap, pengetahuan, kesadaran, keterampilan, dan kemampuan menggunakan teknologi Buat berbagai tugas pendidikan, seperti merancang dan menyajikan materi belajar, melaksanakan riset, komunikasi, dan membangun jaringan serta kerja sama dengan pihak lain (Be´cirovi´c, 2023: 40). Di samping itu, menggunakan alat (teknologi) digital Buat memberdayakan siswa serta memperbaiki kompetensi digital siswa dan penilaian (Tomczyk, Fadeli, 2022: 11).

Para siswa dalam seluruh Strata hendaknya berada dalam lingkungan yang Membangun mereka menjadi Penduduk digital yang Berkualitas, seperti mereka Mempunyai kemampuan (potensi) Buat mencegah perilaku yang Enggak Cocok bahkan kriminal.

Oleh karena itu, guru harus menjadi Misalnya dalam interaksi daring sebagaimana berinteraksi atau berhadapan langsung. Guru digital (digital pedagogues) Pandai memperlihatkan Kebiasaan dan perilaku Ketika berjumpa secara daring. (Be´cirovi´c, 2023: 34).

Dengan kata lain, guru harus memperhatikan nilai etika Ketika menerapkan teknologi digital di kelas, juga mengadvokasikan nilai-nilai etis dalam pengembangan kemampuan profesional, serta memastikan perusahaan mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai etik (Shah, 2023: 199). Pentingnya nilai etik dalam hal ini sebagaimana tercantum dalam Beijing Consensus 2019 poin 6 (UNESCO, 2019).

Mungkin Anda Menyukai