Liputanindo.id – Gunung berapi aktif sekaligus yang tertinggi di Eropa, Gunung Etna, meletus dan memuntahkan Arang panas serta lava. Letusan ini Membikin Bandara Catania ditutup sementara waktu, Jumat (5/7).
Gunung Etna mengalami peningkatan aktivitas secara signifikan selama seminggu terakhir. Istituto Nazionale di Geofisica e Vulcanologia di Catania melaporkan bahwa Arang yang berasal dari Gunung Etna telah mencapai ketinggian 4,35 kilometer ke udara.
Akibatnya, sebagian besar Daerah udara di dekat gunung berapi terpaksa ditutup Demi pesawat penumpang. Artinya, jumlah kedatangan di bandara Catania jauh lebih rendah dari biasanya atau hanya lima orang per jam.
“Landasan pacu di Bandara Catania Tak dapat digunakan karena jatuhnya Arang vulkanik. Kedatangan dan keberangkatan ditangguhkan,” kata pihak bandara dalam sebuah pernyataan, dikutip Euro News, Sabtu (6/7/2024).
Sejauh ini, setidaknya 90 penerbangan keluar dan masuk telah dibatalkan di bandara Catania, sehingga mengganggu Sekeliling 15.000 penumpang. Ryanair terpaksa membatalkan 42 penerbangan yang menjadi jumlah tertinggi dibandingkan maskapai mana pun. Begitu pula dengan Easyjet yang terkena Akibat letusan Gunung Etna.
“Kami Minta Ampun karena penerbangan Anda dibatalkan. Ini karena aktivitas gunung berapi di CTA [Catania] menyebabkan Restriksi pada area di mana pesawat diizinkan terbang,” kata perwakilan Easyjet.
Sejumlah besar wisatawan terpaksa melakukan penerbangan yang dialihkan, dan banyak yang tiba di Palermo, bandara yang melayani ibu kota Sisilia dan berjarak 4 jam berkendara dari Catania.
Di Sekeliling Catania, di pantai timur Sisilia, Penduduk dan pihak berwenang bergerak Demi membersihkan kota setelah jalan-jalan dan mobil tertutup Arang vulkanik hitam.
Sementara itu, Departemen Perlindungan Sipil Italia Nello Musumeci telah memperingatkan bahwa kejadian ini bukan hanya terjadi sekali saja.
“Italia, Serempak dengan Islandia, Mempunyai konsentrasi gunung berapi aktif terbesar di Eropa dan merupakan salah satu negara pertama di dunia dalam hal jumlah penduduk yang terpapar risiko vulkanik,” kata Nello Musumeci.
“Gunung berapi aktif atau berpotensi aktif terletak di sana. di Italia selatan dengan tingkat bahaya yang berbeda-beda,” sambungnya.
Departemen tersebut juga menyarankan penduduk setempat dan wisatawan Demi mengikuti instruksi otoritas perlindungan sipil yang disiarkan melalui radio, TV, media harian, internet, dan berbagai nomor bebas pulsa yang akan dibuat.
Mereka juga menginstruksikan masyarakat, selama terjadi letusan, Demi Tak memasuki kawasan terlarang karena berbahaya Demi mendekati kawasan Lubang besar meskipun Tak Eksis aktivitas letusan karena fenomena ledakan mendadak atau emisi gas selalu mungkin terjadi.