GUNUNG Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan delapan kali lava hingga meluncur ke Sungai Bebeng sejauh 1,3 kilometer pada Minggu (15/12).
Pengamat Gunung Merapi Suraji mengungkapkan suhu udara Sekeliling 17,5-24,5 derajat celcius dengan kelembaban 60-99% dan tekanan udara 871.2-918.9 mmHg serta intensitas curah hujan 95 milimeter per hari, Kagak hanya meluncurkan lava ke Sungai Bebeng, melainkan juga mengalami kegempaan hingga ratusan kali.
Berdasarkan data yang dihimpun, ungkap Suraji, Gunung Merapi selama kurun waktu pukul 00.00-24.00 WIB Minggu (15/12), telah terjadi 235 kali gempa guguran dengan amplitudo 1-23 milimeter dan Pelan gempa 42.97-199.72 detik.
Selain itu juga, menurut Suraji, terjadi 69 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 1-16 milimeter, S-P 0.4-0.9 detik dan Pelan gempa 6.43-12.66 detik, 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-21 milimeter, S-P Kagak teramati dan Pelan gempa 107.98-122.62 detik.
Potensi bahaya Begitu ini, demikian Suraji, berupa guguran lava dan Mega panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 lima kilometer.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak, sehingga diminta Penduduk agar Kagak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat Serbuk vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama Begitu terjadi hujan,” ujarnya. (N-2)
