GUNUNG Dukono di Pulau Halmahera mengalami erupsi, Sabtu (7/12). Aktivitas gunung yang berada di Kecamatan Galela dan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, itu terpusat di Lubang besar Malupang Warirang dengan ketinggian 1.086 meter di atas permukaan laut.
Erupsi terjadi secara Maju menerus di Posisi ini sejak akhir November Lampau. Erupsi yang terjadi adalah erupsi magmatik yang eksplosif.
“Sejak akhir November 2024, frekuensi letusan rata-rata harian Gunung Dukono menurun. Tetapi pada periode ini, beberapa kali tinggi kolom erupsi meningkat,” ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Berdasarkan Penilaian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),Gunung Dukono Begitu ini berada dalam tingkat aktivitas level II
atau Waspada. PVMBG merekomendasikan jarak Kondusif di luar radius 3 kilometer dari pusat aktivitas.
Menurut Wafid, potensi ancaman bahaya Gunung Dukono di Sekeliling Lubang besar Begitu ini adalah lontaran lontaran batu di Sekeliling puncak dan hujan Serbuk di desa-desa yang berada di sektor barat dan timur sesuai arah dan kecepatan angin di Sekeliling puncak Gunung Dukono.
“Selain itu Terdapat bahaya sekunder berupa Kategori lahar pada Begitu musim hujan berpotensi terjadi di sepanjang Kategori Sungai Mamuya di sektor utara. Sungai Mede dan Tauni di sektor timur laut yang berhulu di
puncak Gunung Dukono juga perlu diwaspadai potensi Kategori laharnya,” tambahnya.
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Dukono, lanjut dia, direkomendasikan pada masyarakat, pengunjung dan wisatawan diimbau agar Kagak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Lubang besar Malupang Warirang di dalam radius 3 kilometer. Pasalnya, letusan berlangsung secara sporadis dan sebaran Serbuk dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin.