Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Diperkirakan Akan Meletus Tahun Ini

Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Diperkirakan Akan Meletus Tahun Ini
Axial Seamount, terletak 300 mil dari pantai Oregon, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dengan letusan yang dapat terjadi setiap beberapa tahun.(NOAA)

CINCIN Api Samudra Pasifik adalah kawasan dengan aktivitas vulkanik tertinggi di planet kita. Di salah satu bagiannya, yang sebenarnya lebih mirip sebuah tapal kuda, terdapat Pegunungan Cascade, tempat di mana salah satu gunung berapi paling aktif di dunia Pandai ditemukan.

Gelar ini disematkan pada Axial Seamount. Sebuah puncak Dasar laut yang terletak Sekeliling 300 mil dari pantai Oregon. Para ilmuwan memperkirakan gunung berapi ini akan meletus sebelum tahun ini berakhir.

Berbeda dengan beberapa gunung berapi di kawasan lain yang Pandai bertahan selama berabad-abad tanpa meletus, frekuensi letusan Axial Seamount dapat diukur dalam hitungan tahun. Kenyataannya, gunung berapi ini begitu aktif sehingga menjadi Posisi observatorium vulkanik Dasar laut pertama di dunia, bernama New Millennium Observatory (NEMO). 

Cek Artikel:  Tak Kembali Libatkan Guru, Sekolah di Inggris Gunakan AI untuk Ajarkan Matematika dan Bahasa

Demi ini, pemantauan dilakukan Ocean Observatories Initiative dengan menggunakan jaringan kabel Dasar laut yang dikenal sebagai Regional Cable Array. Meskipun dimonitor dengan seksama sejak 1997, Axial Seamount mengalami letusan tahun 1998, 2011, dan 2015.  Kemungkinan tahun 2025 akan ditambahkan ke dalam daftar tersebut.

Untungnya, aktivitas Axial Seamount berbeda dari gunung berapi lainnya di Northwest, Bagus dalam hal frekuensi maupun tingkat keparahannya. Menurut Science Alert, struktur perisai puncak ini terbentuk dari lava yang lebih tipis, sehingga letusan apapun yang terjadi Tak akan bersifat eksplosif, melainkan akan mengeluarkan lava dan membentuk dasar laut baru. Dengan demikian, Tak Terdapat ancaman tsunami yang akan membahayakan pantai-pantai terdekat.

Cek Artikel:  Tiongkok Puji Prestasi DeepSeek yang Guncang Silicon Valley

Axial Seamount juga Tak termasuk dalam Area Subduksi Cascadia, yang dikenal sebagai area berbahaya di mana para Ahli memperkirakan akan terjadi gempa besar yang disebut “The Big One”. Sebaliknya, gunung ini terletak di punggung bukit Juan de Fuca yang lebih berada di barat, dan kemungkinan letusannya Tak akan mempengaruhi aktivitas seismik di Area subduksi sepanjang pantai Oregon.

Para ilmuwan di Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington telah aktif mempelajari pergerakan magma di dalam sistem Axial dengan menggunakan perekam tekanan dasar. 

Menurut laporan OPB, setiap dua tahun, para ilmuwan akan mengeluarkan perekam tersebut, mengumpulkan data yang telah direkam, dan menganalisisnya. Bill Chadwick dari OSU kemudian menggunakan informasi ini Demi mencoba memprediksi Bilaman Axial Seamount akan meletus kembali.

Cek Artikel:  Telekomunikasi Jadi Sasaran Penting Serangan Siber di Paruh Pertama 2024

Chadwick melaporkan laju inflasi di Axial Seamount Lalu meningkat. Pembaruan pada bulan Oktober 2024 menyebutkan bahwa laju inflasi dan kegempaan di sekitarnya telah Konsisten. “Letusan tampaknya Tak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi Tak akan berlangsung selamanya,” ungkap Chadwick. Ia menyatakan letusan di Axial Seamount Pandai terjadi antara sekarang dan akhir tahun 2025.

Para ilmuwan berharap dengan memantau Axial Seamount, mereka dapat mempelajari lebih lanjut tentang gunung berapi lainnya di seluruh dunia. Beruntunglah kita, gunung berapi paling aktif di Pacific Northwest menyediakan laboratorium ilmiah yang ideal Demi penelitian tersebut. (PopularMechanics/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai