Liputanindo.id – Iran berjanji akan kembali meluncurkan serangan ke Israel setelah lebih dari 180 rudal balistik ditembakkan. Serangan itu akan kembali dilakukan bila Eksis provokasi lanjutan dari Israel dan juga sekutunya, Amerika Perkumpulan.
“Tindakan kami selesai kecuali rezim Israel memutuskan Buat melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, dalam sebuah posting di X pada Rabu (2/10/2024) pagi.
Dalam serangan militer terbesarnya terhadap Israel, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik pada hari Selasa (1/10). Sirene berbunyi di seluruh negeri dan ledakan mengguncang Yerusalem dan lembah Sungai Yordan.
Kepulan asap besar terlihat mengepul dari beberapa bagian pinggiran kota. Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru Buat Area tersebut, yang sebagian besar telah dikosongkan setelah berhari-hari serangan hebat.
“Laskar Iran menggunakan rudal hipersonik Fattah Buat pertama kalinya, dan 90 persen rudalnya berhasil mengenai Sasaran mereka di Israel,” kata Garda Revolusi, dikutip AFP, Rabu (2/10/2024).
Iran menggambarkan kampanye itu sebagai tindakan defensif dan semata-mata ditujukan pada fasilitas militer Israel. Kantor Informasi negara Iran mengatakan tiga pangkalan militer Israel telah menjadi sasaran.
Teheran mengatakan serangannya itu sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Agresif oleh Israel dan Invasi di Lebanon terhadap gerakan bersenjata Hizbullah yang didukung Iran dan di Gaza.
Meski demikian, Israel menyatakan Enggak Eksis korban luka akibat serangan itu, tetapi satu orang tewas di Tepi Barat yang diduduki.