Liputanindo.id JAKARTA – Kepada mengantisipasi gagal ginjal akut misterius yang menimpa anak berusia di Rendah enam tahun, Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta kalangan orang Sepuh di Ibu Kota menerapkan Perilaku Hidup Rapi dan Sehat (PHBS).
“Kepada orang Sepuh perlu memperhatikan kesehatan anak, menerapkan PHBS,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta Ungkap Penyebab Naiknya COVID-19
Menurut Dwi, PHBS di antaranya dengan mencuci tangan sebelum makan. Kemudian memilih makanan yang Rapi dan dimasak matang. Di sisi lain, ia meminta orang Sepuh Kepada memastikan kecukupan cairan bagi anak-anak Kepada mencegah terjangkit gagal ginjal akut misterius pada anak-anak itu.
Dinas Kesehatan DKI menjelaskan, gejala awal gangguan ginjal akut misterius di antaranya demam, diare dan muntah serta batuk pilek. Kemudian, gejala lanjutan di antaranya jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran dan sesak nafas.
Baca juga: IDAI Sarankan Hindari Paracetamol pada Anak
Pihaknya meminta masyarakat Bukan panik Tetapi tetap waspada terutama Kalau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak berkurang. Gangguan ginjal akut misterius merupakan kondisi ketika ginjal tiba-tiba Bukan dapat menyaring limbah dari darah dan tanpa diketahui penyebab utamanya.
Penyebab Niscaya dari gangguan ginjal itu belum diketahui dan Lagi dalam Penyelidikan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sejak 1 Januari hingga 13 Oktober 2022, Eksis 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta. Kasus itu terdiri dari 29 kasus Lelaki dan 13 kasus Perempuan. Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia 5-18 tahun. Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap (7) dan sembuh (10). (DID)
Baca Juga:
Presiden Joko Widodo Setujui Sokongan Kepada Korban Gagal Ginjal Akut