Gubernur Kalsel Sokongan Bencana Banjir Harus Pas Sasaran

Gubernur Kalsel: Bantuan Bencana Banjir Harus Tepat Sasaran
Gubernur Kalsel Muhidin melakukan peninjauan bencana banjir di Kabupaten Barito Kuala .(MI/Denny Susanto)

GUBERNUR Kalimantan Selatan, Muhidin mengingatkan agar penyaluran Sokongan kepada korban bencana banjir Pas sasaran dan transparan. Tujuh desa pesisir di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut Dekat tenggelam akibat banjir.

“Kita Mau Sokongan tanggap darurat ini Pas-Pas Tamat ke masyarakat. Jangan Tamat Eksis Anggota korban bencana yang Kagak mendapatkan Sokongan,” tegas Muhidin, Sabtu (25/1) di sela-sela kegiatan peninjauan dan penyaluran Sokongan korban banjir di Desa Bangun Baru, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala.

Muhidin bahkan membongkar paket Sokongan agar dapat dilihat secara langsung Anggota penerima Sokongan. “Kalau Eksis Anggota korban banjir yang Kagak mendapat Sokongan atau Sokongan Kagak sesuai segera laporkan,” kata Muhidin sekaligus mengingatkan para SKPD terkait Buat Pas-Pas serius dalam penanganan bencana di lapangan.

Cek Artikel:  Jelang Tahun Baru, Perajin Terompet Kelap-kelip di Sidoarjo Banjir Pesanan

Sebanyak 500 keluarga di empat desa di Kecamatan Mandastana terdampak banjir dan mendapatkan paket Sokongan tanggap darurat dari Kemensos, Pemprov dan sumbangan SKPD dan pribadi Gubernur Kalsel.

Bencana banjir di Kalsel yang mulai terjadi sejak akhir 2024, tercatat melanda 11 kabupaten/kota dan menyebabkan 21.585 kepala keluarga (KK) atau 64.033 jiwa terdampak. Daerah terparah dilanda banjir Begitu ini Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Banjar dan Tanah Laut

Kepala Bidang Penanganan Bencana, Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Achmadi mengatakan salah satu Area terparah dilanda banjir Adalah tujuh desa di Kecamatan Kurau, Tanah Laut. Daerah ini merupakan daerah dataran rendah yang berada di kawasan pesisir. Selain akibat tingginya curah hujan juga banjir kiriman dari Area Sungai Cempaka, Kota Banjarbaru dan Bati-bati, Tanah Laut.

Cek Artikel:  20 Tahun Tsunami Aceh, Dubes Jepang ke Pusat Riset Mitigasi Universitas Syiah Kuala

“Kondisi pasang laut juga berimbas banjir mencapai 1,5 meter sehingga banyak Anggota terpaksa mengungsi,” kata Achmadi. Sejak beberapa waktu terakhirnya pihaknya Serempak instansi terkait telah melakukan evakuasi di Letak terparah banjir khususnya lansia, kaum Perempuan dan balita.

Pihaknya juga mendirikan dapur Biasa Buat melayani 5.700 Anggota terdampak korban banjir. Sejauh ini dikatakan Achmadi stok Sokongan tanggap darurat Lagi mencukupi, Tetapi pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemensos Buat tambahan stok Sokongan apabila banjir Lanjut berlangsung dalam waktu Lamban. (DY/J-2)

 

Mungkin Anda Menyukai