Green Footprints Digelar di Candi Prambanan

Green Footprints Digelar di Candi Prambanan
Kegiatan Green Footprints di Candi Prambanan(MI/HO)

KEGIATAN Green Footprints digelar di kawasan Candi Prambanan, Sabtu (28/9). Kegiatan yang diadakan organisasi nirlaba Clomate Reality Indonesia itu dihadiri 100 peserta dari berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Solo, Sragen, dan Semarang, serta sejumlah peserta internasional dari Thailand, Hungaria, Timor Leste, dan Kanada.

“Ini merupakan sebuah walking tour ramah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mobilitas rendah karbon dan pelestarian budaya di kawasan Candi Prambanan,” kata Communication & Engagement Specialist Climate Reality Indonesia Hanna Astaranti, . 

Green Footprints bukan sekadar tur budaya namun sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam upaya pengurangan emisi melalui tindakan nyata.

Cek Artikel:  Mentan Amran Ajak Asosiasi Peternak Sapi Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Baca juga : Climate Innovation Week 2024 Mencari Solusi Permasalahan Iklim yang Berkelanjutan

Kegiatan yang didukung Taman Wisata Candi dan Tamaris Hydro ini menggandeng komunitas lintas generasi dan lintas disiplin, menciptakan ruang kolaborasi bagi individu dan komunitas untuk berkontribusi dalam aksi bersama. 

Mengusung konsep mobilitas rendah karbon, peserta diminta berjalan kaki sambil menikmati keindahan warisan budaya di empat candi utama, yaitu Candi Prambanan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu.

Pemandu Taman Wisata Candi menjelaskan sejarah dan nilai-nilai luhur yang tercermin dalam relief candi, sedangkan fasilitator Climate Reality Indonesia menerangkan keterkaitan nilai-nilai budaya dengan isu perubahan iklim dan pentingnya keberlanjutan.

Baca juga : PUBG Mobile Luncurkan Kampanye Play for Green

Cek Artikel:  Menteri LH Tegaskan Bakal Segera Tindak Pihak yang Lakukan Pelanggaran di Bidang Lingkungan

Mengusung filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawono, peserta didorong merefleksikan hubungan manusia dengan alam serta peran budaya dalam menjaga keseimbangan dunia. 

Kawasan Candi Prambanan menjadi tempat pembelajaran lintas dimensi, dengan peserta diajak memahami bagaimana nilai-nilai luhur dari masa lalu dapat diterapkan dalam konteks pengurangan emisi saat ini.

Setelah jelajah candi, peserta mengikuti Focus Group Discussion (FGD) untuk berbagi temuan dari hasil observasi selama tur. Mereka menyoroti aksi-aksi pengurangan emisi, termasuk pengelolaan sampah, konservasi biodiversitas, serta penggunaan kendaraan listrik di kawasan candi. 

Baca juga : Pendidikan Menjadi Upaya Pemberdayaan Masyarakat Atasi Krisis Lingkungan

Peserta juga merancang aksi-aksi yang rencananya dilakukan setelah acara, sebagai bentuk kontribusi mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Cek Artikel:  Merayakan Hari Jantung Sedunia Dari Sudut Pandang Filateli

Hanna Astaranti menekankan, “Terdapatlah penting untuk refleksi mendalam mengenai kontribusi setiap individu dalam menjaga Bumi dan warisan budaya untuk generasi mendatang. Acara Green Footprints ini bukanlah akhir, namun awal dari aksi yang akan dilakukan oleh peserta secara individu, maupun bersama.”

Intervensi dari serangkaian kegiatan ini akan disampaikan dalam Green Footprints: Baku, yang diadakan bersamaan dengan perhelatan Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC,  di Baku, Azerbaijan pada November tahun ini. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai