Graham Potter Akui Sulit Tolak Tawaran dari Chelsea

Chelsea menjadi salah satu klub besar Perserikatan Inggris yang mendapat sorotan tinggi sejak awal musim. Mereka menjalani bursa transfer perdana di era kepemilikan Todd Boehly – Clearlake Capital dan mengeluarkan biaya lebih dari 200 juta Paun. Kemudian, posisi Thomas Tuchel sebagai Instruktur Istimewa digantikan oleh Graham Potter.

Graham Potter mendapat kontrak lima tahun dan diharapkan dapat menjadi sosok ideal dalam rencana jangka panjang pemilik baru The Blues. Visi yang berbeda sudah dijelaskan menjadi Argumen Istimewa dari pemecatan Tuchel. Tetapi kepindahannya dari Brighton & Hove Albion tetap menjadi bahan perbincangan berbagai pihak.

Potter dapat disebut minim pengalaman di klub besar, dan akan menghadiri laga Perserikatan Champions secara langsung Buat pertama kali ketika Chelsea menjamu RB Salzburg di Stamford Bridge. Biar mendapat ekspektasi tinggi, Potter mengakui bahwa tawaran yang diberikan oleh manajemen Chelsea sulit Buat ditolak.

Cek Artikel:  Declan Rice Ingin Letih Puncak Kariernya dengan The Gunners

“Kami merasa Gembira (di Brighton & Hove Albion), posisi yang Terjamin di klub yang Konsisten tetapi tantangan ini mustahil Buat ditolak. Saya akan selalu bersyukur dengan kesempatan yang diberikan Brighton tetapi Chelsea adalah klub yang luar Normal. Kita hanya perlu Menonton tradisi, kualitas, ukuran, dan ambisi klub Buat Bertanding di Perserikatan Champions dan Perserikatan Inggris.”

“Saya sangat bersyukur dengan kepercayaan yang diberikan oleh manajemen Chelsea dan kesempatan Buat bekerja sama dengan Grup pemain yang menarik, Buat Bertanding di tingkat tertinggi dan Membangun para suporter merasa bangga,” ucap Graham Potter dalam konferensi pers perdana sebagai Instruktur Istimewa baru Chelsea.

Cek Artikel:  Terlalu Diva, Bruno Fernandes Tak Layak Jadi Kapten Man United

Graham Potter Kagak hanya mendapat tantangan besar dari posisi yang diterimanya. Chelsea menjadi salah satu tim yang akan menghadapi jadwal padat, penundaan dua pertandingan Perserikatan Inggris setelah Ratu Elizabeth II wafat akan diiringi pertandingan tingkat Eropa.

Unsur ini memastikan tim akan menghadapi rangkaian pertandingan yang padat, sebelum hingga setelah Piala Dunia 2022 yang akan diadakan pada November hingga Desember di Qatar.

Mungkin Anda Menyukai