Gowes Bareng Komunitas Sepeda Tangsel Tempuh 55 Kilometer

Gowes Bareng Komunitas Sepeda Tangsel Tempuh 55 Kilometer
Komunitas sepeda Tangsel dan Tangerang gowes bareng pamulang ke bogor tempuh 55 km(MI / Syarief Oebadillah)

BERSEPEDA semakin digemari sebagai bagian dari gaya hidup sehat, termasuk di kalangan komunitas sepeda. Salah satu kegiatan menarik yang digelar baru-baru ini adalah Gowes Bareng (Gobar) yang diadakan oleh Komunitas Petasan (Persaudaraan Federal Tangerang Selatan). Acara ini menyusuri tanggul Sungai Citarum, gang perkampungan, pematang kebun, dan jalan setapak dengan rute menantang sejauh 55 kilometer.

Lebih dari 100 pesepeda, yang dikenal dengan istilah “goweser”, mengikuti kegiatan ini. Gobar kali ini digelar dalam rangka Satu Dasawarsa Federal Tangerang serta menjadi ajang Gowes Silaturahmi dengan pesepeda Federal dari Tangerang dan Tangerang Selatan. Rute yang dimulai dari Pamulang dan melintasi jembatan Cisarum, Cibentang, hingga Rumpin Bogor menjadi tantangan tersendiri, terutama dengan jalur yang tidak biasa dan cuaca yang cukup terik.

Cek Artikel:  10 Gelar S2 di Luar Negeri yang Terbaik untuk Masa Depan

“Menempuh jarak 55 kilometer, blusukan naik turun dengan cuaca terik, tetapi semua bisa dilalui dengan semangat tanpa lelah,” ungkap Muntazar, Ketua Pelaksana dari Komunitas Persaudaraan Federal Tangsel, saat ditemui di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (28/9).

Baca juga : Promosikan Hidup Sehat, Kowarteg Indonesia Gelar Aerobik di Tangsel 

Setibanya di garis finish di Pamulang, Muntazar, yang akrab disapa Uzenk, mengatakan bahwa rasa lelah para peserta terbayar dengan kebersamaan. Para pesepeda saling beramah-tamah, bercengkerama, dan berbagi cerita tentang pengalaman yang mereka lalui sepanjang perjalanan sambil menikmati camilan dan hidangan tradisional seperti gorengan dan rebusan.

Keunikan gobar kali ini juga terasa dengan hadirnya dua pesepeda asal Perancis, Mathieu Leborgne dan Didier LeGrand, yang ikut meramaikan acara. Kedua petouring internasional ini terlihat sangat menikmati lintasan perkampungan di Tangsel, bahkan mereka sempat mencicipi hidangan khas Indonesia. “Bagi mereka, gowes blusukan di wilayah Tangsel memberikan kenangan tersendiri,” ujar Uzenk.

Cek Artikel:  Merayakan Hari Jantung Sedunia Dari Sudut Pandang Filateli

Mathieu dan Didier sebelumnya telah bersepeda keliling Sumatera dan kini mengikuti acara gowes Petasan di Tangsel sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Jakarta dan kemudian ke Australia. Keterlibatan mereka semakin memperkaya pengalaman gowes yang penuh keakraban dan budaya lintas negara.

Bersepeda bersama tidak hanya menawarkan tantangan fisik, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antaranggota komunitas, sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat. Uzenk pun menambahkan bahwa komunitas pesepeda Federal memiliki jaringan di seluruh dunia, dengan petouring yang rutin berkeliling berbagai wilayah dan negara.

Dengan semangat yang sama, gowes blusukan ini bukan hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga pertemuan budaya dan persahabatan. (Z-8)

Cek Artikel:  Pegunungan Meratus Diusulkan Jadi Taman Nasional

Mungkin Anda Menyukai