GERINDRA mengungkapkan Elemen-Elemen yang menjadi penentu kemenangan Rico Waas di Pilkada Medan 2024. Keduanya Elemen tersebut adalah konfigurasi politik yang sama dengan pemilihan gubernur, serta sokongan dari basis pendukung Bobby Nasution.
“Elemen Bobby juga menentukan Pilkada Medan Bisa kita menangkan,” ujar Sugiat Santoso, Sekretaris Gerindra Sumut, Senin (9/12).
Menurut dia, Pilkada Medan Mempunyai konfigurasi politik yang sama dengan Pilkada Sumut. Dalam pencalonannya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Kekasih Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap diusung 10 partai politik (parpol)
Yakni NasDem, Gerindra, Golkar, PSI, PAN, Demokrat, Perindo, dan PKB. Kesepuluh parpol ini juga ikut mengusung Kekasih Bobby Nasution dan Surya sebaga calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
Selain itu, lanjutnya, Kekasih Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap juga dapat memenangkan Pilkada Medan 2024 berkat sokongan elemen-elemen pendukung Bobby Nasution. Dia Menyantap Bobby Mempunyai basis pendukung yang luas dari berbagai kalangan, seperti Generasi Milenial, Generasi Z serta loyalis Jokowi.
Dalam pemerintahan ke depan, dia optimis Rico-Zaki dapat berjalan dengan padu meski Zaki, yang merupakan kader Gerindra, hanya sebagai wakil. Hal itu Tak menjadi masalah bagi Gerindra karena di tingkat pusat Nasdem sudah bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Rico Tri Putra Bayu Waas, atau Rico Waas, tercatat Demi ini menjabat sebagai Wakil Ketua NasDem Sumut. Pengusaha yang Lagi berusia 38 tahun itu juga merupakan Ketua Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sumut.
Pada Minggu (8/12), KPU Kota Medan telah mengumumkan Kekasih Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap sebagai pemenang Pilkada Medan 2024. Sebanyak 297.498 Bunyi berhasil didulang Kekasih itu, diikuti 190.344 Bunyi Punya Kekasih Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani, serta 115.903 Bunyi Kekasih Hidayatullah dan Yasir Ridho.
Terpisah, Fungsionaris PDIP Sumut Sutrisno Pangaribuan mengaku partainya Mempunyai bukti-bukti adanya kecurangan dalam Penyelenggaraan Pilkada 2024, termasuk di Kota Medan. Kecurangan-kecurangan di Pilkada Medan serupa dengan yang terjadi pada pemilihan gubernur.
“Medan sudah Niscaya terjadi (kecurangan) seperti operasional (tindakan keberpihakan) lurah, kepling camat,” ungkapnya.
Partainya, lanjut dia, sudah menginstruksikan pengurus kabupaten dan kota Kepada mengajukan gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi. Yang mana PDIP Medan juga diinstruksikan mengajukan gugatan Kepada pendiskualifikasian Kekasih pemenang atau digelarnya pemungutan Bunyi ulang (PSU). (Z-9)
