Gereja Abdullah bin Nuh

NAMA menunjukkan Keyakinan. Seseorang bernama Maria bia­sanya beragama Kristen. ­Orang Islam biasanya memakai nama Maryam. Bangunan bernama Maria biasanya nama gereja atau sekolah Kristen. Bila nama Tak menunjukkan Keyakinan, ia menjadi Spesial, lain daripada yang lain, menarik perhatian. Kita kepingin Mengerti Terdapat apa di balik nama Spesial itu.

Contohnya Masjid Maria Bunda Yesus. Masjid di Kota Arang Dhabi, Uni  Emirat Arab, itu awalnya bernama Masjid Syekh Mohammed bin Zayed. Syekh Mohammed bin Zayed salah satu putra mahkota Kerajaan Emirat Arang Dhabi di Uni Emirat Arab. Atas permintaan sang putra mahkota sendiri, nama Masjid Mohammed Bin Zayed diubah menjadi Masjid Maria Bunda Yesus atau Mary Mother of Jesus Mosque.

Perubahan nama masjid itu Bentuk toleransi umat Islam kepada pemeluk Kristen. Inilah Maksud di balik perubahan nama masjid itu. Karena kemegahan arsitekturnya, masjid itu memang sering dikunjungi umat Keyakinan lain. Perubahan nama masjid semestinya Membangun masjid itu dikunjungi makin banyak umat Islam dan penganut Keyakinan lain. Tokoh kristiani menyambut positif perubahan nama masjid itu.

Cek Artikel:  Nusa Tertinggi Trafficking

Ismail lazimnya nama Islam. Akan tetapi, satu gereja di Alor, Nusa Tenggara Timur, bernama Gereja Ismail. Nama Ismail bukanlah nama lazim Demi sebuah gereja. Nama itu Rupanya diambil dari nama seorang muslim yang ikut mendirikan rumah ibadah umat kristiani itu.

Pembangunan Gereja Ismail awalnya Tak memenuhi syarat kependetaan karena hanya Terdapat empat kepala keluarga beragama Kristen. Beberapa orang Islam memasukkan nama mereka dalam daftar orang-orang yang mengajukan pembangunan gereja tersebut. Keluarga Ismail salah satu pendukung pembangunan gereja itu. Namanya diabadikan menjadi nama gereja yang berdiri pada 1949 itu.

Serupa dengan nama Masjid Maria Bunda Yesus, nama Gereja Ismail Bentuk toleransi beragama. NTT sangat tersohor toleransi beragamanya. Ketika di tempat lain umat beragama saling menolak pembangunan rumah ibadah, di NTT kaum muslim menyokong pembangunan gereja dan kaum kristiani membantu pembangunan masjid.

Cek Artikel:  Ojo Kesusu, Tetap Terdapat Puan

Di Bogor, Jawa Barat, umat Islam menolak pembangunan Gereja Kristen Indonesia Yasmin sehingga izin pembangunannya dibekukan. Mahkamah Akbar pada 2009 membatalkan pembekuan izin pembangunan GKI Yasmin. Itu artinya pembangunan GKI Yasmin boleh dilanjutkan.

Tetapi, pembangunan GKI Yasmin tak kunjung diizinkan Demi dilanjutkan. Persoalan jadi berlarut-larut. Demi menyelesaikannya, Wali Kota Bogor Bima Arya merelokasi gereja ke Jalan Abdullah Bin Nuh. Ini penyelesaian yang Tak ideal. Yang ideal tentu melanjutkan pembangunan gereja di tempat semula. Bagaimanapun itu solusi jalan tengah.

Jemaat gereja diberitakan bersepakat memberi nama gereja di Letak baru itu Gereja Kristen Indonesia Abdullah bin Nuh. KH Abdullah bin Nuh pendiri Pesentren Al Gozali dan pejuang kemerdekaan di Bogor. Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Bogor KH Mustofa yang juga anak kandung Abdullah bin Nuh menyetujui nama orangtuanya diabadikan menjadi nama gereja.

Cek Artikel:  Stabilitas Politik Kabinet Prabowo

Nama Gereja Abdullah bin Nuh tentu bagus sebagai Bentuk toleransi beragama di Kota Bogor. Ini serupa toleransi beragama melalui nama Gereja Ismail serta nama Masjid Maria Bunda Yesus.

Celakanya, sejumlah muslim Tak setuju gereja memakai nama Abdullah bin Nuh. Seseorang yang mengklaim meng­atasnamakan Keyakinan menolak gereja memakai nama Islam tersebut karena Abdullah Nuh ulama besar dan levelnya Dunia.

Siapa pula yang memberi hak kepada orang itu Demi meng­atasnamakan Keyakinan? Apakah Keyakinan mengharamkan gereja memakai nama Islam dan masjid memakai nama Kristen? Bukankah nama Gereja Abdullah bin Nuh membawa pesan toleransi kepada dunia, membawa Abdullah bin Nuh, Bogor, dan Indonesia ke level Dunia?

Umat Islam semestinya menyambut positif nama Gereja Abdullah bin Nuh di Bogor, serupa tokoh kristiani menyambut positif nama Masjid Maria Bunda Yesus di Arang Dhabi. Kita menantikan kehadiran Gereja Abdullah bin Nuh. 

Mungkin Anda Menyukai