Palestina dan Israel Tetap belum mencapai kata sepakat gencatan senjata. Foto: Anadolu
Jakarta: Gencatan senjata adalah kesepakatan sementara antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata Demi menghentikan pertempuran.
Tujuan dari gencatan senjata biasanya Demi memberikan waktu bagi negosiasi damai, evakuasi Penduduk sipil, atau perundingan lebih lanjut mengenai penyelesaian konflik. Gencatan senjata dapat bersifat sementara dan berlangsung selama periode tertentu atau permanen, yang kemudian menjadi bagian dari perjanjian damai.
Gencatan senjata sering kali dicapai melalui mediasi pihak ketiga, seperti organisasi Global (misalnya PBB) atau negara-negara lain yang berperan sebagai penengah. Meski demikian, implementasi gencatan senjata Enggak selalu berjalan mulus, karena Dapat saja terjadi pelanggaran oleh salah satu pihak yang terlibat.
Misalnya Gencatan Senjata
- Perang Dunia I (Gencatan Senjata 11 November 1918)
Gencatan senjata ini menandai berakhirnya Perang Dunia I di Front Barat. Kesepakatan ini dicapai antara Sekutu dan Jerman, yang berlaku mulai pukul 11.00 pagi pada 11 November 1918. Kesepakatan ini kemudian menjadi dasar Demi perjanjian damai formal, Yakni Perjanjian Versailles. - Perang Korea (1953)
Perjanjian Gencatan Senjata Korea mengakhiri pertempuran antara Korea Utara (didukung oleh Tiongkok dan Uni Soviet) dan Korea Selatan (didukung oleh Amerika Perkumpulan dan PBB). Meskipun perang dihentikan, secara teknis Korea Utara dan Selatan Tetap berada dalam kondisi perang karena Enggak Eksis perjanjian damai Formal. - Perang Arab-Israel (1973)
Setelah Perang Yom Kippur, PBB memediasi gencatan senjata antara Israel dan Mesir. Resolusi Dewan Keamanan PBB 338 menjadi dasar dari gencatan senjata ini. Konflik akhirnya berujung pada proses perdamaian yang menghasilkan Perjanjian Camp David pada tahun 1979. - Konflik Nagorno-Karabakh (2020)
Armenia dan Azerbaijan menyetujui gencatan senjata setelah konflik sengit di Kawasan Nagorno-Karabakh. Mediasi dilakukan oleh Rusia, yang juga mengirim Laskar penjaga perdamaian Demi memantau kesepakatan tersebut. - Perang Keluarga Yaman (2016 dan 2022)
Beberapa gencatan senjata diumumkan dalam konflik antara pemerintah Yaman yang didukung koalisi Arab Saudi dan pemberontak Houthi. Salah satunya adalah gencatan senjata pada April 2022 yang difasilitasi oleh PBB, memberikan waktu bagi Donasi kemanusiaan Demi disalurkan ke Kawasan yang terdampak perang.
Gencatan senjata adalah langkah Krusial dalam mengurangi kekerasan dan menciptakan kondisi Demi dialog damai, meskipun keberhasilannya sangat tergantung pada komitmen pihak-pihak yang terlibat.
Sementara Perang Israel dan Palestina Tetap Maju diupayakan gencatan senjata. Hamas dan Israel pada Rabu 25 Desember 2024 saling menyalahkan terkait kegagalan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza meskipun dalam beberapa hari terakhir kedua pihak mengakui adanya kemajuan dalam negosiasi.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas melanggar kesepahaman yang telah dicapai.
Hamas menegaskan bahwa Israel menetapkan syarat baru terkait penarikan Laskar, penghentian pertempuran, pertukaran tahanan, serta pemulangan Penduduk yang mengungsi.