Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai

Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, setelah 15 bulan konflik yang mengorbankan ribuan jiwa di Gaza.(Media Sosial X)

KESEPAKATAN gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dinantikan antara pemerintah Israel dan Hamas akan mulai berlaku, Minggu (19/1), yang kemungkinan akan menandai babak baru dalam konflik berdarah selama 15 bulan yang telah mengguncang Timur Tengah.

Kesepakatan ini, yang terdiri dari tiga fase, akan mulai berlaku pada pukul 8:30 pagi waktu setempat (1:30 pagi ET), Minggu.

Fase pertama, yang diperkirakan berlangsung selama enam minggu, akan Menyaksikan penghentian pertempuran di Gaza dan pembebasan 33 sandera Israel serta Dekat 2.000 tahanan Palestina.

Donasi kemanusiaan ke Jalur Gaza juga akan diperkuat; 600 truk kini akan dikirim ke kantong tersebut setiap hari, peningkatan signifikan dari 614 muatan truk Donasi yang masuk ke Gaza dalam dua minggu pertama Januari, menurut data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA).

Kesepakatan ini tercapai antara Hamas dan Israel, Rabu, Tetapi Tetap memerlukan persetujuan akhir dari pemerintah Israel sebelum dapat dilaksanakan.

Kabinet yang terdiri dari 33 Member berunding selama lebih dari tujuh jam hingga Awal hari Sabtu sebelum menyetujui kesepakatan tersebut, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Eksis 24 Bunyi yang mendukung kesepakatan dan delapan Bunyi yang menentangnya, seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN, dengan Menteri Komunikasi Shlomo Karhi abstain.

Cek Artikel:  Imbas Microsoft Down, Delta Airlines Batalkan 600 Penerbangan Hari Ini

Ini akan menjadi gencatan senjata kedua sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Agresif yang dipimpin Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan membawa Sekeliling 250 sandera, menurut pihak berwenang Israel. 

Serangan militer yang diluncurkan Israel sebagai tanggapan telah menewaskan lebih dari 46.000 orang Palestina dan melukai lebih dari 110.000 di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, yang Tak membedakan antara pejuang dan Penduduk sipil dalam datanya.

Meskipun Mahkamah Akbar Israel Tetap akan mendengarkan banding dari Penduduk Israel yang menentang kebebasan Kepada tahanan Palestina yang akan dibebaskan, proses ini diperkirakan Tak akan menunda dimulainya gencatan senjata.

Sandera yang Dibebaskan

Terobosan ini telah menginspirasi Cita-cita baru di kalangan keluarga sandera Israel yang Tetap terjebak di Gaza, banyak di antaranya yang Tak Paham apakah kerabat mereka Tetap hidup atau sudah meninggal.

“Tak Eksis yang Paham nasib orang yang mereka cintai dengan Niscaya,” kata Sharone Lifschitz, yang ayahnya telah disandera di Gaza sejak 7 Oktober, kepada Christiane Amanpour dari CNN. “Kalau dia Tetap hidup, itu adalah keajaiban yang luar Normal.”

Sandera asing, termasuk Penduduk Amerika, diperkirakan akan dibebaskan selain 33 sandera Israel, seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada CNN, Jumat.

Tiga sandera sipil Perempuan Israel yang ditahan di Gaza diperkirakan akan dibebaskan pada hari pertama, menurut dua pejabat AS. Sembilan puluh lima tahanan Palestina dijadwalkan dibebaskan setelah pukul 4 sore waktu setempat pada Minggu, kata Kementerian Kehakiman Israel.

Cek Artikel:  Perayaan Natal di Betlehem Cenderung Senyap Tanpa Pohon dan Hiasan

Hamas dan sekutunya Tetap menahan 94 orang yang diambil dari Israel 15 bulan yang Lewat. Setidaknya 34 dari mereka sudah meninggal, menurut pemerintah Israel, meskipun jumlah yang sebenarnya diperkirakan lebih tinggi.

Seluruh kecuali 10 dari 94 sandera adalah Penduduk Israel atau Penduduk negara ganda, sementara delapan di antaranya berasal dari Thailand, satu dari Nepal, dan satu dari Tanzania, menurut Kantor Perdana Menteri Israel.

Negosiasi Kepada fase kedua dan ketiga gencatan senjata akan dimulai pada hari ke-16 Penyelenggaraan kesepakatan, menurut seorang pejabat Israel.

Sebuah ruang operasi Berbarengan akan didirikan di Kairo Kepada memantau Penyelenggaraan kesepakatan ini dan akan mencakup perwakilan dari Mesir, Qatar, Amerika Perkumpulan, Israel, dan pejabat Palestina, menurut Al Qahera News yang berafiliasi dengan negara Mesir, mengutip seorang pejabat senior Mesir.

Donasi Kemanusiaan

Kesepakatan ini juga memberikan kesempatan bagi pekerja kemanusiaan Kepada mengirimkan Donasi yang sangat dibutuhkan ke kantong Gaza yang hancur, di mana ratusan ribu Penduduk Palestina kelaparan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan kondisi kehidupan sangat Tak baik.

Ratusan truk Donasi yang membawa makanan, Pakaian, pasokan medis, dan bahan Donasi lainnya, sudah berbaris di perbatasan Rafah menunggu kesepakatan ini mulai berlaku Minggu, lapor Al Qahera News. Truk-truk ini berasal dari berbagai daerah di Kawasan Sinai Utara Mesir, dan beberapa di antaranya telah menunggu selama berbulan-bulan, kata outlet Informasi tersebut.

Cek Artikel:  Inggris Konfirmasi Kasus Mpox Clade 1b Pertama, Terdeteksi Lewat Anggota yang Baru Pulang dari Afrika

Tetapi, PBB memperingatkan alokasi Donasi yang meningkat ini hanya akan menjadi “awal” Kepada mengatasi krisis kemanusiaan yang sangat parah di kantong Gaza.

Dimulainya gencatan senjata akan menjadi Jarak bagi Penduduk Gaza yang telah mengalami 15 bulan serangan Israel yang tiada henti, yang telah mengubah sebagian besar kantong tersebut menjadi puing-puing.

Adegan kegembiraan muncul di seluruh Gaza segera setelah Perantara Qatar mengumumkan pada hari Rabu bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan, meskipun pemboman Israel meningkat dalam beberapa hari setelahnya.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 122 orang sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan, termasuk 33 anak-anak, menurut Pertahanan Sipil Gaza.

Gencatan senjata pertama, pada November 2023, bertahan Sekeliling seminggu. Selama periode tersebut, 105 sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan, sementara Israel membebaskan Sekeliling 240 tahanan Palestina dari penjaranya.

Netanyahu menghadapi Pengaruh politik yang besar menjelang rapat kabinet Kepada menyetujui kesepakatan ini, dengan dua partai sayap kanan yang mengancam akan keluar dari pemerintah Kalau kesepakatan ini disetujui – sebuah langkah yang dapat menyebabkan perdana menteri kehilangan mayoritas di Knesset, atau parlemen.

Netanyahu memberi Paham kabinet keamanannya pada hari Jumat bahwa ia menerima “jaminan” dari para negosiator bahwa AS akan mendukung kembali perang Kalau pembicaraan lebih lanjut dengan Hamas gagal, seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada CNN. (CNN/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai