Gen Z dan Arah Baru Demokrasi di Indonesia

Gen Z dan Arah Baru Demokrasi di Indonesia
(Dok. ARINA.ID)

TAMPILNYA empat mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta di Pentas Mahkamah Konstitusi (MK), menunjukkan perhatian mereka terhadap perkembangan ketatanegaraan dan demokrasi di Indonesia. Sebagai generasi Z yang tumbuh besar dalam ekosistem milenial, empat mahasiswa Mau membangkitkan spirit kritisisme yang pernah tumbuh subur di era 1960-an hingga 1990-an, dan pernah mengguncang Indonesia.

Tetapi, spirit kritisisme mereka Tak hanya disuarakan di jalanan layaknya demontrasi yang selama ini lazim dilakukan sebagian besar Grup sosial. Tetapi, mereka juga menggunakan Pentas kritisisme yang lebih strategis dan akademik sehingga memberikan Pengaruh perubahan demokrasi yang berkelanjutan.

Sebagai centennials yang Pandai melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu (multitasking), empat mahasiswa tersebut menyalurkan kegelisahan besar mereka Demi melakukan perubahan arah perjalanan demokrasi ke depan melalui jalur MK. Ikhtiar itu sekaligus menjadi bukti bahwa Berkualitas konsep dan teori ketatanegaraan maupun pengetahuan lain yang sudah diperoleh di berbagai ruang pembelajaran perlu dipraktikkan agar menemukan proses katarsisnya sebagai ilmu yang maslahat bagi masyarakat dan kehidupan.

Keberanian keempat mahasiswa dalam menginisiasi tumbuhnya arah baru demokrasi di Indonesia semakin membuktikan juga bahwa keberadaan mereka sebagai generasi digital yang satu sisi mencermati perkembangan isu melalui dunia Konkret dan dunia digital dan di sisi lain membangun jejaring perjuangan antarmereka Demi menguatkan langkah dan tata Langkah perubahan yang konstitusional, Mau menunjukkan Watak sejati mereka sebagai kaum muda yang Dapat berkonstribusi bagi peradaban Indonesia yang lebih Berkualitas.

Cek Artikel:  Makan Bergizi Gratis, From Farm to Plate

Oleh karena itu, tak layal bila keempat mahasiswa FSH UIN Suka yang terdiri dari Enika Maya Oktavia, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoirul Fatna yang bertungkus lumus dalam menyiapkan draf permohonan ke MK saling membangun persenyawaan gagasan, pengalaman, dan sama-sama mempelajari putusan-putusan MK sebelumnya yang menolak 32 kali aduan masyarakat (Media Indonesia, 4/1/2024).

 

Peran gen Z

Dalam kaitan ini, perjuangan keras dan sikap konsisten yang dilakukan keempat mahasiswa semakin mengukuhkan eksistensi mereka sebagai generasi net (igeneration) yang, salah satu fitrahnya, melakukan terobosan (breakthrough) dan kejutan (shock) (Cindy Nurlaila,dkk, Dinamika Perilaku Gen Z sebagai Generasi Internet).

Oleh karena itu, bila keberhasilan keempat mahasiswa memenangi gelar perkara penghapusan ambang batas presiden di MK pada awal 2025 menjadi sebuah kejutan dan bahkan kado indah tahun baru, sesungguhnya itu selaras dengan Watak mereka sebagai generasi Z yang berjiwa Sendiri dan percaya diri (Rezania Putri, dkk, Memahami Tanda khas Generasi Z dan Generasi Alpha, 2024)

Cek Artikel:  Pengaruh Kebuntuan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Apalagi, dalam proses persidangan, Berkualitas secara daring dan luring, mereka Tak menggunakan jasa pengacara dan proses pengajuannya membutuhkan waktu cukup Pelan. Kendati demikian, permohonan uji materi Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Lazim (Pemilu) yang diajukan ke MK telah dipersiapkan sejak 2023 dan menjadi kajian berkelanjutan dari lomba debat konstitusi pada 2022 yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu. Selain itu, keempat mahasiswa tersebut terlibat dalam sebuah circle of academic yang aktivitas hariannya banyak mengkaji isu ketatanegaraan.

Melalui circle itu, keempat mahasiswa tersebut membangun iklim akademik Berbarengan para mahasiswa lain yang tergabung dalam Komunitas Pemerhati Konstitusi FSH UIN Suka. Secara sosiologis, tradisi itu menjadi sebuah habitus, meminjam istilah Pierre Felix Bourdieu, dalam memproduksi wacana pemikiran dan bertukar gagasan kritis tentang potret hukum di Indonesia. Bahkan, circle yang diiisi dengan aktivitas positif-konstruktif itu menjadi ruang kreatif dan inovatif bagi gen Z Demi melahirkan berbagai terobosan yang tak terpikirkan oleh generasi sebelumnya.

Tak ayal, keberhasilan mahasiswa, sebagai representasi gen Z, dalam memenangi perkara ambang batas presiden sebagaimana tertuang dalam Putusan MK Nomor 62/PUU-XXII/2024 (2/1/2025) akan menjadi penentu besar dalam lanskap perpolitikan Indonesia pada masa akan datang. Apalagi, semangat jibaku yang mereka lakukan dilandasi perjuangan akademik dan pejuangan konstitusional serta Tak ditunggangi ‘pesanan politikus’ dan pihak tertentu.

Cek Artikel:  MK sebagai Sistem Check and Balance Penyelenggaraan Demokrasi

 

Arah baru demokrasi

Pada titik ini, sikap Rela dan perjuangan murni yang ditunjukkan keempat mahasiswa menjadi modal sosial yang sangat strategis dan prospektif dalam menunjang perubahan arah baru demokrasi di Indonesia. Spirit idealisme dalam menjaga harkat dan Derajat demokrasi agar menjadi pandu kebenaran dan keadilan bagi perjalanan perpolitikan di Indonesia perlu disambut Berkualitas oleh berbagai pihak.

Setidaknya, apa yang sudah mereka lakukan dengan Langkah meruntuhkan ‘berhala Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017’ yang selama ini dianggap ‘keramat’ dan tak tersentuh oleh para pegiat hukum dan politikus lain menjadi sebuah rute optimisme yang harus dikawal dengan maksimal. Tak tertutup kemungkinan jerih payah gen Z yang selama ini betul-betul berjuang Demi perubahan demokrasi Indonesia yang lebih Berkualitas Bahkan akan dijegal dan diganjal ‘politikus picisan’ yang Dahaga kekuasaan.

Oleh karena itu, Segala pihak yang menyadari pentingnya spirit egalitarianisme dalam berdemokrasi dan urgennya partisipasi hak politik dan kedaulatan rakyat dalam pemilihan Lazim (pemilu) harus bersinergi agar Pemilu 2029 Tak dicemari Kembali oleh kaum oligarki. Dengan Langkah itu, perjuangan kaum gen Z yang sudah Pelan mengimpikan adanya perubahan Persona demokrasi yang lebih beradab akan menemukan takdir baiknya di masa depan.

Mari kawal perjuangan mahasiswa Demi demokrasi Indonesia yang lebih bermartabat!

Mungkin Anda Menyukai