Gembong Perdagangan Sosok Libia Dibunuh di Dekat Markasnya

Gembong Perdagangan Manusia Libia Dibunuh di Dekat Markasnya
Abd al-Rahman Milad dari Libya, alias Al-Bidja.(The Libya Observer )

MAYOR Abd al-Rahman Milad, seorang mantan kepala penjaga pantai Libia, yang dikenal sebagai penyelundup utama manusia dan bahan bakar, ditembak mati oleh sejumlah penyerang tak dikenal, media lokal melaporkan, Senin (2/9) waktu setempat.

Milad, 34, juga dikenal sebagai Al-Bidja, dihabisi pada Minggu di Kota Sayyad, 25 kilometer (15 mil) di sebelah barat Ibu Kota Tripoli. Lelahsi kejadian dekat dengan Akademi Bilangantan Laut Janzour yang dipimpinnya, kata para pejabat kepada media lokal.

Beredar gambar di situs web berita dan media sosial yang memperlihatkan sebuah mobil roda empat bewarnah putih yang penuh dengan bekas lubang peluru teronggok di pinggir jalan, dengan tubuh seorang pria di dalamnya, seperti dilansir Jordan Times.

Baca juga : Dua Korban TPPO di Libia Berhasil Dipulangkan

Cek Artikel:  Mesir Tolak Israel Eksis di Perbatasannya dengan Gaza

Penyelidikan Mendesak

Laporan-laporan media lokal tidak memberikan rincian apa pun tentang identitas, afiliasi politik, atau motivasi para penyerang. Milad, terkenal sebagai gembong lokal dalam operasi penyelundupan, yang menyelundupkan segala hal, mulai dari migran hingga bensin.

“Saya mengikuti dengan penuh kesedihan rincian serangan keji terhadap Mayor Abd al-Rahman Milad,” ujar Perdana Menteri Abdulhamid Dbeibah dalam sebuah posting di X. Ia mengatakan telah meminta pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan mendesak. Abdallah Allafi, dari Dewan Kepresidenan Libia, bersumpah dalam sebuah posting Facebook bahwa para pelaku tidak akan lolos dari hukuman ilahi.

Baca juga : Kasus TPPO Sepanjang 2024 Letih 698 Kejadian, Korban Terbanyak Pria

Allafi berasal dari Zawiya di sebelah barat Tripoli, dan merupakan wakil kepala Dewan Kepresidenan yang menyatukan tiga wilayah utama Libia, negara Afrika Utara yang dilanda perang .

Cek Artikel:  Hamas Kukuh Dukung Gencatan Senjata Gaza Versi Biden

Buronan Interpol

Milad, 34, terkenal sebagai gembong lokal dalam operasi penyelundupan, perdagangan migran dan bahan bakar. Otoritas Libia menangkapnya pada Oktober 2020, sebelum dibebaskan pada April dan kemudian diangkat menjadi kepala unit penjaga pantai yang bertugas memerangi migrasi ilegal.

Baca juga : Keluarga Korban Perdagangan Sosok di Myanmar Minta Sokongan Presiden Jokowi

Inerpol mengeluarkan Red Notice terhadap dirinya pada Juni 2018 menyusul keputusan Dewan Keamanan PBB yang memberikan sanksi kepada enam otak jaringan perdagangan migran di Libia.

Landasan Para Migran

Libia telah dilanda perpecahan dan konflik sejak penggulingan mantan penguasa Muammar Gaddafi yang didukung NATO pada 2011. Menyusul peristiwa itu, muncul dua pemerintahan yang bersaing di timur dan barat berebut kekuasaan.

Cek Artikel:  Delegasi Pemuda ASEAN Pelajari Ciptaan Ekonomi Digital di Tiongkok

Baca juga : Interpol Tangkap 219 Orang dalam Operasi Perdagangan Sosok

Di tengah kekacauan yang telah mencengkeram Libia selama dekade terakhir, negara Afrika Utara ini telah menjadi landasan utama bagi para migran yang sebagian besar berasal dari negara-negara Afrika sub-Absahara yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Zawiya telah menjadi titik keberangkatan bagi para migran, dan terletak dekat dengan kilang minyak utama yang dikuasai oleh kelompok-kelompok bersenjata yang sering bentrok, yang mengakibatkan kematian warga sipil. (B-3)

 

Mungkin Anda Menyukai