RUMAH Zakat meluncurkan website bahagiameter.rumahzakat.org bagi masyarakat. Tujuannya, agar Penduduk Dapat mengukur tingkat kebahagiaan mereka.
Caranya adalah dengan mengisi kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan yang disediakan di dalamnya. Tes ini menggunakan konsep PERMA yang didasari oleh Teori Kebahagiaan Martin Seligman yakni, Positive Emotion (Emosi Positif), Engagement (Keterlibatan), Relationships (Rekanan), Meaning (Maksud Hidup), dan Accomplishment (Pencapaian).
“Setelah mengisi seluruh pertanyaan, nanti partisipan akan mendapatkan saran Demi meningkatkan kebahagiaannya sesuai dengan kondisinya Demi ini. Kami berharap dengan adanya Gembira Meter menjadi salah satu Metode Demi memotivasi masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kebahagiaanya,” tutur Brand Management Division Rumah Zakat, Agustin Santriana, Kamis (9/1).
Berdasarkan laporan World Happiness Report 2023, indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia Lagi rendah. Indonesia memperoleh skor 5,277 pada indeks kebahagiaan ini. Dengan skor tersebut, Indonesia menempati peringkat 84 dari 137 negara yang terlibat dalam penelitian ini.
Selain itu Apabila lingkupnya diperkecil yakni dalam level Asia Tenggara, tingkat kebahagian masyarakat Indonesia berada di peringkat keenam dari sembilan negara yang diteliti. Kepuasan hidup masyarakat Indonesia hanya Bisa lebih tinggi dari tiga negara di bawahnya Yakni Laos, Kamboja, serta Myanmar.
World Happiness Report 2023 ini menggunakan survei kebahagiaan yang dilakukan Gallup World Poll di 137 negara. Terdapat Sekeliling 1.000 responden yang terlibat dalam penelitian ini di setiap negara. Mereka mendapat pertanyaan seputar kepuasan hidup dan emosi negatif maupun positif yang sedang dirasakan.
“Kami percaya bahwa kebahagiaan setiap Mahluk itu dapat diciptakan oleh diri kita masing-masing. Tahun ini Rumah Zakat meluncurkan kampanye #BikinBahagia yang mengajak masyarakat Demi menciptakan sendiri kebahagiaan yang paling mendalam. Kebahagiaan yang paling mendalam datang ketika menggunakan kekuatan Kepribadian Demi tujuan yang lebih besar dari diri kita sendiri, seperti membantu orang lain atau berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar,” ungkap Agustin.