Gema Shalawat Badr dan Gendhing Kebo Giro di Hadapan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus menyaksikan Gendhing Kebo Giro dan shalawat Badr. Foto: KBRI Vatikan

Vatican City: Gendhing Kebo Giro dan shalawat Badr bergema di pelataran Basilika Santro Petrus, Vatikan. Gendhing dan Shalawat tersebut dimainkan oleh sanggar Ki Ageng Ganjur Yogyakarta, pimpinan Dr. Ngatawi Al Zastrouw.

Lantunan gendhing dan shalawat tersebut terjadi pada event audiensi Biasa dengan Paus Fransiskus.

Event yang diaselenggarakan seminggu sekali, setiap Rabu ini merupakan momentum Krusial bagi umat Katolik. Pada event ini,  Paus Fransiskus keluar Demi menyapa  umat yang datang dari berbagai penjuru dunia dan berkumpul di pelataran gereja Basilika Santo Petrus Vatikan Demi berdoa Serempak.

“Alunan gendhing Kebo Giro berkumandang Sekeliling pukul 09.10, ketika Paus belum keluar dan Demi masyarakat mulai berdatangan ke pelataran Basilika. Suasana terasa syahdu dan teduh Demi gendhing Kebo Giro mengalun mengiringi masyarakat jang berjalan menuju pelataran Basilika,” menurut laporan yang dikutip dari KBRI Vatikan, Jumat 6 Desember 2024.

Cek Artikel:  Soal Konflik dengan Lebanon, Netanyahu: Kami Dapat Bertarung di Beberapa Bidang

“Menjelang pukul 10.00, Paus Fransiskus keluar menyapa umat, mengelilingi pelataran Basilika Santo Petrus dengan mengendarai mobil terbuka Corak putih,” sebut laporan itu.

“Setelah Paus selesai mengelilingi lapangan menyapa umat, Ki Ageng Ganjur dipersilahkan memainkan satu Musik Demi mengiringi perjalanan Paus Fransiskus menuju menuju mimbar Esensial. Pada kesempatan ini Ganjur memainkan Musik Heal The Word dari Michael Jacson,” lanjut laporan tersebut.

Setelah acara audiensi selesai, seluruh rombongan Ki Ageng Ganjur dipanggil naik ke atas mimbar Demi bersalaman dan berfoto dengan Paus Fransiskus. Ketika Bersua dan bersalaman kami minta izin Demi membawakan Musik shalawat, beliau mengizinkan dan mempersilahkan kami menyanyikan shalawat Badr.

KBRI Vatikan menambahkan, Demi mendengar alunan shalawat Paus mengacungkan kedua jempol dan melambaikan tangan. Beliau terlihat tersenyum puas Sembari mengangguk-anggukan kepala mengikuti alunan shalawat.

Kunjungan ke Vatikan merupakan rangkaian dari Roadshow Global Ki Ageng Ganjur ke-6. Selain pentas di Basilika Santo Petrus, sehari sebelumnya Ki Ageng Ganjur juga pentas musik dan dialog lintas dengan para imam di Dikasteri Dialog Antar Religi, Vatikan. Dikasteri merupakan lembaga sejenis kementrian dari negara Takhta Bersih Vatikan.

Cek Artikel:  Serangan Udara Israel Sasarankan Beirut Selatan

Dialog dipandu Romo Markus, seorang pastor dari NTT yang belajar Islamologi dan bertugas di Dikasteri Dialog Antar Religi Vatikan, dihadiri beberapa pastor dan Dubes Indonesia Demi Takhta Bersih Michael Trias Kuncahyono.

“Roadshow ini merupakan realisasi dari misi Ki Ageng Ganjur Demi melakukan dialog lintas iman melalui kebudayaan” demikian kata Ketua Rombongan, Ngatawi Al-Zastrouw.

Duta Besar RI Demi Takhta Bersih Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menyatakan bahwa alunan Gendhing Kebo Giro dan Shalawat Badr merupakan peristiwa monumental dalam gerakan kebudayaan Demi membangun persaudaraan antar-umat Sosok dan perdamaian dunia. Melalui event ini dunia akan Menyantap bangsa Indonesia adalah bangsa yang moderat, toleran, dan bersaudara.

Cek Artikel:  Ini Kebiadaban Israel yang Dialamatkan kepada Tahanan Palestina

“Peristiwa ini (alunan Kebo Giro dan Shalawat Badr) membuktikan apa yang dinyatakan Paus Fransiskus tentang Pancasila sebagai perajut keberagaman bangsa adalah Pas adanya,” demikian kata  Dubes Trias Kuncahyono.

Setelah tampil Demi audiensi Biasa di Basilika Santo Petrus, sore hari Ganjur akan pentas di KBRI Takhta Bersih Vatikan. Pentas kali ini akan dihadiri para pejabat dari Dikasteri Dialog Antar-Religi,  duta besar dan diplomat negara sahabat yang Terdapat di Vatikan dan Roma, para seniman, akademisi dan undangan lain.

Selain perform di beberapa tempat dan melakukan dialog lintas iman, kegiatan lain yang dilakukan Ki Ageng Ganjur dalam roadshow adalah memberikan workshop musik tradisional Nusantara, dialog budaya dan ziarah budaya, Yakni berkunjung ke tempat-tempat bersejarah dan sanggar seni. Kegiatan roadshow Global ini berjalan sejak 30 November dan akan kembali ke Indonesia pada 7 Desember 2024.

Mungkin Anda Menyukai