Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan, 10 Bahtera di Tasikmalaya Terdampak

Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan, 10 perahu di Tasikmalaya Terdampak
Sejumlah Bahtera nelayan tengah bersandar di Dermaga Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.(MI/KRISTIADI)

CUACA ekstrem dan gelombang tinggi terjadi di pantai selatan setinggi 6 meter. Akibatnya, 10 Bahtera nelayan karam dan yang lainnya rusak di Dermaga Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

Peristiwa pada Rabu (18/12) Sekeliling pukul 00.40 WIB itu Bukan menimbulkan korban jiwa. Akibat gelombang tinggi para nelayan berhenti melaut.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi mengatakan, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi setinggi 4 hingga 6 meter Membikin 10 Bahtera Punya nelayan karam dan rusak dihantam gelombang. Angin kencang dari barat dan gelombang tinggi itu juga Membikin nelayan Bukan Pandai melaut.

Cek Artikel:  Kembangkan Bakat Muda, Indosat Jalin Kerja Sama dengan Universitas Pasundan

“Secara keseluruhan Terdapat 300 Bahtera Punya nelayan, yang karam 8, serta yang lain bocor terhempas gelombang tinggi ketika Seluruh kapal yang tengah bersandar saling berbenturan. Kondisi dermaga sempit Bukan layak, sehingga Kepada ke depan perlu dilakukan pengerukan dan pelebaran,” katanya.

Dia menambahkan ratusan Bahtera semuanya bersandar di Dermaga setelah gelombang tinggi melanda pantai selatan dalam beberapa hari terakhir. Sebagian mesin genset Bahtera juga mengalami kerusakan dan Bahtera yang lain mengalami bocor hingga sayap patah.

“Bahtera nelayan yang karam terjadi Awal hari setelah kondisi sangat gelap. Nelayan berupaya menarik Bahtera setelah berbenturan. Tetapi sejumlah Bahtera karam dan 2 Kembali belum ditemukan,” ungkap Dedi.

Cek Artikel:  Akibat GPM, Harga Cabai di Kota Sukabumi Berangsur Turun

Dia berharap pemerintah daerah melakukan revitalisasi Dermaga Pamayangsari. “Pembangunan Dermaga kewenangan Provinsi Jabar. Kami berharap Bupati Tasikmalaya juga memperhatikan para nelayan.”

 

Mungkin Anda Menyukai